Kritis, Satu dari Bayi Kembar Gizi Buruk di Kendari
Editor
Sita Planasari A
Kamis, 21 Juli 2016 18:56 WIB
TEMPO.CO, Kendari - Satu dari bayi kembar penderita gizi buruk yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Sulawesi Tenggara dalam kondisi kritis. Sang kakak, Siti Aisyah Ramadani, Kamis 21 Juli 2016 masih menjalani perawatan intensif. Sementara sang adik, Siti Azizah Ramadani, sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit meski mendapat pengawasan ketat dari bidan.
Kondisi bayi Aisyah yang baru berusia 43 hari itu kini melemah karena tak henti-hentinya buang air. Wajah Aisyah pun sempat membengkak akibat suntikan infus yang di kepala sang bocah.
“Adiknya sudah membaik maka kita perbolehkan pulang. Sedangkan yang kakak tidak bisa dipulangkan karena sempat kritis,” kata Humas RSUD Bahteramas, Mashita kepada Tempo.
Kepala Puskesmas Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Nur Ida yang datang menjenguk bayi kembar, mengungkapkan selama ini kedua bayi itu hanya diberi air putih. "Bahkan pernah diberi air hujan untuk pengganti ASI."
Kondisi keluarga yang tidak mampu membuat orang tua bayi, Suddin dan Dewi, warga Pulau Saponda, Kecamatan Soropia, Kabupate Konawe, tak mampu membeli susu formula pengganti ASI bagi anak-anak mereka. Suddin hanya seorang nelayan yang penghasilannya pas-pasan. Sedangkan sang ibu, Dewi, ibu rumah tangga yang sedang sakit sehingga tak bisa menyusui.
“Kami datang menjenguk. Keduanya dalam pengawasan kami." Si adik saat ini ditangani bidan yang membantu proses persalinan. Dewi, untuk sementara waktu diinapkan di rumah tunggu bidan di Soropia.
Seperti diberitakan sebelumnya proses persalinan bayi kembar Siti Aisah dan Siti Azizah berlangsung normal. Keduanya lahir dengan berat badan 1,9 kilogram dan 2,5 kilogram. Setelah kelahiran sampai berusia hampir satu bulan, berat kedua bayi tidak berubah. Keduanya dinyatakan mengalami gizi buruk karena asupan yang minim.
ROSNIAWANTY FIKRI