Muhammadiyah Minta Pemerintah Respon Secara Resmi Hasil IPT

Kamis, 21 Juli 2016 18:56 WIB

Para hakim dengan pendapat 1965. www.1965tribunal.org

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy menyarankan pemerintah untuk merespon secara resmi rekomendasi International People's Tribunal (IPT) terkait peristiwa 1965. Meskipun pada ujungnya menolak rekomendasi, kata Muhajir, respon perlu dilakukan untuk menghormati putusan. "Direspon saja secara resmi, mengatakan menolak seluruhnya. Jangan tidak resmi karena bisa dianggap mengabaikan," ujar Muhadjir, Kamis, 21 Juli 1965.

Menurut Muhadjir isi respon pemerintah harus disertai masukan dari pihak yang terlibat langsung dalam peristiwa 1965, 1948, maupun pihak yang dituduh pelaku. Dengan begitu, meski pada ujungnya menolak, pemerintah setidaknya sudah mencoba memahami rekomendasi IPT dan mendengarkan penjelasan dari yang terlibat.

Muhadjir, yang keluarganya menjadi korban PKI di tahun 1948, mengatakan bahwa pengumpulan berbagai elemen itu dibutuhkan agar pemerintah tidak terbebani sendiri. Menurut dia, peristiwa 1965 maupun 1948 adalah persoalan seluruh bangsa Indonesia. Sehingga lebih bijak jika pemerintah menunjukkan respon terhadap hasil IPT.

"Situasi saat itu memang abnormal, ada saling kecurigaan perihal siapa musuh dan siapa bukan. Pada akhirnya ada PKI sesungguhnya yang menjadi korban, ada juga yang bukan PKI namun terimbas," katanya.

Sebelumnya, majelis hakim IPT 1965 menyimpulkan telah terjadi genosida besar-besaran pasca peristiwa September 1965. IPT merekomendasikan pemerintah Indonesia meminta maaf, memberikan kompensasi pada korban, serta melanjutkan penyelidikan dan penuntutan terhadap pelaku. Rekomendasi itu akan disampaikan pada PBB juga.

Sejauh ini, belum ada respon resmi dari Presiden Joko Widodo. Istana masih enggan berkomentar. Namun, Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM mengklaim bahwa pemerintah tidak akan mengakui rekomendasi itu dengan pertimbangan IPT tidak memiliki legal standing dan keputusannya sepihak tanpa melibatkan pemerintah.

ISTMAN MP

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

23 jam lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

3 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

4 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

5 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

6 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

9 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

10 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

11 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

11 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya