Survei Pilgub DKI: Popularitas Ahok Jauh Ungguli Calon Lain

Reporter

Kamis, 21 Juli 2016 15:46 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (kiri belakang), berfoto selfie bersama dokter saat meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Anggrek, di Lebak Bulus, Jakarta, 19 Mei 2016. RPTRA Anggrek ini merupakan RPTRA ke-40 yang diresmikan oleh Ahok. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memperlihatkan keunggulan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok atas para pesaingnya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.

Peneliti Bidang Negara, Kesejahteraan dan Pembangunan Sosial SMRC Sirojudin Abbas mengatakan, tujuan survei untuk melihat siapa saja nama-nama tokoh yang berpengaruh dan faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan publik. “Sekaligus sebagai masukan kepada publik Jakarta tentang kemungkinannya," ujar Sirojudin di Jalan Cisadane, Jakarta, Kamis, 21 Juli 2016.

Survei ini dilakukan terhadap 820 responden, yakni warga DKI Jakarta yang mempunyai hak pilih, berumur 16 tahun atau sudah menikah saat survei. Mereka dipilih secara acak. Tingkat toleransi kesalahan survei 3,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden yang diwawancarai langsung menjawab pertanyaan terbuka tanpa menyodorkan nama: seandainya Pilkada Gubernur DKI Jakarta dilakukan pada hari ini, siapa yanga akan dipilih? Secara spontan 36,6 persen responden memilih Ahok. Sedangkan Yusril Ihza Mahendra 2,8 persen, Sandiaga Uno 2,1 persen, dan Adhyaksa Dault 0,7 persen.

Hasil berbeda muncul ketika responden disodorkan nama untuk dipilih. Ahok memperoleh 53,4 persen, Yusril 10,4, Tri Rismaharini 5,7 persen, Sandiaga Uno 5,1 persen, Yusuf Mansur 4,6 persen, dan tidak tahu atau rahasia sebesar 9,4 persen serta calon lainnya di bawah 3 persen.

Ketika ditanya apa alasan utama memilih Ahok, 38 persen responden mengajukan alasan "sudah ada bukti nyata hasil kerjanya". Alasan itu berasosiasi dengan Ahok sebesar 57,4 persen, Tri Rismaharini 45,4 persen, dan Yusril 6,7 persen. Adapun alasan "Orangnya tegas berwibawa" dipilih 15 persen responden, "Berpengalaman di pemerintahan" 8,4 persen, "Orangnya perhatian pada rakyat" 6 persen dan "Orangnya jujur bersih dari praktek KKN" 5,5 persen. Alasan seiman cukup kecil, yakni 1,9 persen.

Sirojudin menjelaskan, SMRC melakukan simulasi terhadap lima nama calon: Ahok memperoleh dukungan responden 54,5 persen, Yusril 17,2 persen, Risma 10,9 persen, Sandi 5,3 persen dan Sjafrie Sjamsoeddin 2,2 persen. Responden menjawab tidak tahu 9,9 persen.

Setelah dilakukan simulasi terhadap empat nama, Ahok masih unggul dengan raihan 55,3 persen, Yusril 19,1 persen, Risma 12,5 persen, Sjafrie 2,7 persen, dan tidak tahu sebanyak 10,5 persen. Sedangkan dalam simulasi terhadap tiga nama, posisi teratas tetap diduduki Ahok, yakni 55,2 persen, Yusril 21 persen, Risma 13,2 persen dan tidak tahu 10,6 persen.

Pada saat nama Ahok dihadapkan dengan nama Yusril, 59,4 persen responden merespon Ahok. Sedangkan Yusril meraih 26,3 persen dan tidak tahu 14,3 persen. Sementara ketika disandingkan dengan Risma, Ahok memperoleh 58,4 persen, rsponden yang menjawab tidak tahu 15 persen. Sisanya 26,6 persen untuk Risma.

Nama Ahok konsisten di atas 60 persen saat namanya dilawankan dengan nama lain. Nama kandidat tandingannya tidak ada yang mencapai lebih dari 20 persen kecuali Yusuf Mansur, yang memperoleh 23,3 persen.


AKMAL IHSAN

Berita terkait

Kata Pengamat Politik Unair soal PDIP Batal Mengusung Anies Baswedan

6 hari lalu

Kata Pengamat Politik Unair soal PDIP Batal Mengusung Anies Baswedan

PDIP tidak jadi mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 dilandasi oleh masa lalu saat Pilgub Jakarta 2017.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Pramono Anung Bak Pemain Figuran di Pilkada Jakarta

8 hari lalu

Analis Politik Sebut Pramono Anung Bak Pemain Figuran di Pilkada Jakarta

Dedi menilai Pramono Anung layaknya pemain figuran. Padahal PDIP masih memiliki kader yang punya peluang menang di Pilkada Jakarta, yaitu Ahok.

Baca Selengkapnya

Injury Time ke Pilkada Jakarta: Menakar Peluang Pramono-Rano Karno Dibandingkan Anies-Rano Karno

11 hari lalu

Injury Time ke Pilkada Jakarta: Menakar Peluang Pramono-Rano Karno Dibandingkan Anies-Rano Karno

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai Anies dan Rano bisa memberikan dampak positif kepada PDIP untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ahok: Namanya Disinggung Megawati hingga Bicara Membedakan Kerbau dan Banteng

11 hari lalu

Ahok: Namanya Disinggung Megawati hingga Bicara Membedakan Kerbau dan Banteng

Ahok belakangan disoroti setelah disinggung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

Baca Selengkapnya

PDIP: Belum Semua Bakal Calon Pilkada Diumumkan dan Baju Merah Hitam Airin

11 hari lalu

PDIP: Belum Semua Bakal Calon Pilkada Diumumkan dan Baju Merah Hitam Airin

PDIP mengumumkan enam bakal pasangan calon gubernur dan wakilnya untuk Pilkada 2024 pada Senin, 26 Agustus 2024

Baca Selengkapnya

Jalan Terjal Anies di Pilgub Jakarta setelah Pramono Anung Dielus PDIP

11 hari lalu

Jalan Terjal Anies di Pilgub Jakarta setelah Pramono Anung Dielus PDIP

Sempat terbersit harapan baru bagi Anies akan diusung PDIP setelah terbitnya putusan Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Ahok Sebut Memilah Cagub Jakarta Jadi Kesempatan Bedakan Kerbau dan Banteng

12 hari lalu

Ahok Sebut Memilah Cagub Jakarta Jadi Kesempatan Bedakan Kerbau dan Banteng

Ahok mengatakan, Megawati saat ini tengah melihat siapa yang paham ideologi dengan siapa yang oportunis sebelum pilih calon gubernur Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Belum Umumkan Bakal Calon Gubernur Jakarta Hari ini

12 hari lalu

PDIP Belum Umumkan Bakal Calon Gubernur Jakarta Hari ini

Rencananya, PDIP akan mengumumkan pasangan calon kepala daerah gelombang tiga siang ini di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

PDIP Bakal Umumkan Calon Gubernur Jakarta Hari Ini

16 hari lalu

PDIP Bakal Umumkan Calon Gubernur Jakarta Hari Ini

PDIP akan mengumumkan calon kepala daerah yang diusungnya pascaputusan MK hari ini. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan mengumumkannya.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Memungkinkan PDIP Mencalonkan Gubernur Tanpa Parpol Lainnya

16 hari lalu

Putusan MK Memungkinkan PDIP Mencalonkan Gubernur Tanpa Parpol Lainnya

Putusan MK, salah satunya menyebabkan PDIP dapat mencalonkan cagub tanpa keterlibatan parpol lain. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya