Dikepung Polisi, Mahasiswa Papua Cuma Bisa Minum Air Putih  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Sabtu, 16 Juli 2016 21:24 WIB

Kelompok sipil mengepung Asrama Papua di Yogyakarta, Jumat 15 Juli 2016. (TEMPO/Sunudyantoro)

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan dari mahasiswa Papua se-Jawa dan Bali, Ambrosius Mulait, menyebutkan polisi dan anggota Brimob hingga kini masih mengepung Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta. Ia menilai alasan pengepungan sejak Jumat pagi, 15 Juli, ini tak jelas.

"Mahasiswa Papua yang ada di asrama tidak bisa keluar membeli makanan dan rokok," kata dia di kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Sabtu, 16 Juli 2016. Ia mengatakan, mahasiswa yang tengah berada di luar juga ditangkap polisi dan dibawa ke Kepolisian Daerah DI Yogyakarta. Semuanya kini dilepaskan.

Ia mengatakan polisi juga menembakkan gas air mata ke arah asrama. Selain polisi yang berjaga di depan asrama, terdapat kelompok masyarakat yang menamakan diri mereka dengan berbagai organisasi masyarakat. Mereka mengolok-olok mahasiswa Papua dengan sebutan nama-nama hewan.

"Sekarang teman kami di bawah tekanan," ujar Ambrosius. Ia mengatakan warga Yogyakarta mengirimkan bantuan berupa makanan, namun makanannya ditahan oleh polisi. "Mereka hanya bisa minum air putih."

Sebelum pengepungan ini, mahasiswa Papua di Yogyakarta bersama Persatuan Rakyat untuk Pembebasan Papua Barat mengajukan surat demonstrasi ke Polda Yogyakarta pada 13 Juli. Mereka berniat melakukan demonstrasi untuk mendukung United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) untuk menjadi anggota dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus Melanesian Spearhead Group (MSG) di Honiara, Kepulauan Solomon, Kamis, 14 Juli 2016. Namun polisi menolak.

Pengacara publik dari LBH Jakarta, Pratiwi Febry, mengatakan hingga pukul 17.00 WIB, ada tujuh truk kepolisian berjaga-jaga di belakang asrama. Ia meminta polisi segera menghentikan tindakan ini. "Polisi sedang meruntuhkan bangunan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Tindakan itu yang seharusnya dilawan," ucap dia.

Menurut Pratiwi, polisi justru melawan hukum karena melarang masyarakat makan dan minum di rumahnya sendiri. Polisi juga dianggap membiarkan organisasi masyarakat membawa benda-benda tajam. "Kami sangat menyayangkan," kata dia.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

3 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

3 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

5 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

5 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

5 hari lalu

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

5 hari lalu

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.

Baca Selengkapnya