Polisi dan Sipil Bersenjata Bubarkan Demo Mahasiswa Papua  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Jumat, 15 Juli 2016 16:44 WIB

Tiga poster tuntutan dipampangkan oleh anggota Solidaritas untuk Papua (SUP) saat unjuk rasa di kawasan Nol Kilometer, Yogyakarta (31/10). Mereka mengecam pelanggaran HAM di Papua dan keberpihakan aparat kepada PT. Freeport serta menuntut pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah pelanggaran HAM dan menyetop penambahan personel militer di Papua. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Rencana aksi damai mahasiswa Papua dan aktivis pro-demokrasi mendukung Persatuan Pergerakan Pembebasan untuk Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) urung digelar Jumat siang, 15 Juli 2016. Acara itu dibubarkan ratusan personel gabungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Brigade Mobil, dan organisasi masyarakat lain.

Mereka mendatangi Asrama Mahasiswa Papua, Kamasan I, Jalan Kusumanegara, Yogyakarta, sejak pagi hingga sore hari. Organisasi masyarakat Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia, Pemuda Pancasila, Paksi Katon, dan Laskar Jogja membubarkan rencana aksi damai itu. Mereka membawa senjata semacam bambu dan pentungan.

Mereka meneriaki sejumlah warga Papua yang keluar dari asrama dengan kata-kata kotor dan nama-nama hewan. Ada pula yang melemparkan batu ke halaman Asrama Papua.

Jalanan di sekitar asrama dijaga polisi dan pasukan Brimob. Para anggota ormas memasang spanduk bertulisan “Warga Jogja Tolak OPM”, “NKRI Harga Mati”, dan “Separatis Keluar dari Jogja”, di depan gerbang asrama dan di pinggir jalan depan asrama.

Juru bicara Persatuan Rakyat Pembebasan Papua Barat, Roy Kareba, mengatakan rencana aksi damai di luar Asrama Papua batal karena pertimbangan keamanan. “Sebanyak 22 kawan Papua yang hendak menuju asrama ditangkap polisi tanpa alasan yang jelas,” kata Roy, Jumat, 15 Juli 2016. Sebagian aktivis Papua yang ditangkap telah dibebaskan polisi.

Persatuan Rakyat Pembebasan Papua Barat pada 12 Juli telah mengirim surat pemberitahuan ihwal aksi damai tersebut kepada Kepolisian Resor Yogyakarta. Aksi itu berjudul “Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri sebagai Solusi Demokratis bagi Bangsa Papua”. Tapi polisi menolak surat itu. Aksi itu dilakukan bertepatan dengan peringatan 47 tahun pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat atau Pepera yang jatuh pada 14 Juli 2016.

Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta mengecam aksi polisi. Kepala Divisi Advokasi LBH Yogyakarta, Rizky Fatahillah, mengatakan tindakan polisi, petugas Brimob, dan organisasi masyarakat bertentangan dengan konstitusi.

Mereka yang ditangkap, menurut Rizky, di antaranya mahasiswa Asrama Papua yang hendak berbelanja. Ada pula warga Papua yang sedang di jalan. “Mereka diperlakukan seolah-olah mereka kalangan barbar. Ada ujaran kebencian juga dari anggota ormas,” kata Rizky.

Anggota FKPPI Kecamatan Umbulharjo yang datang ke Asrama Papua mengatakan menolak aksi aktivis dan mahasiswa Papua. Dia menuding aksi itu bagian dari gerakan Organisasi Papua Merdeka. “Kami bersama Pemuda Pancasila, Paksi Katon, dan Laskar Jogja menolak,” kata dia.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

6 Klub Liga 1 Bermarkas di Yogyakarta, PT LIB Dapat Dukungan Polda DIY

29 Juli 2020

6 Klub Liga 1 Bermarkas di Yogyakarta, PT LIB Dapat Dukungan Polda DIY

Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) mendapatkan dukungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menggelar lanjutan Liga 1 musim 2020.

Baca Selengkapnya

Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

1 Agustus 2019

Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

Tim Polda Sumatera Selatan masih memburu provokator bentrokan warga vs polisi.

Baca Selengkapnya

Polda DIY Akui Banyak Terduga Teroris Tertangkap di Yogyakarta

21 Mei 2019

Polda DIY Akui Banyak Terduga Teroris Tertangkap di Yogyakarta

Kapolda berharap masyarakat tidak khawatir dengan kemungkinan masih adanya terduga teroris di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Polda DIY Fokus Amankan Tempat Wisata Libur Lebaran

14 Mei 2019

Polda DIY Fokus Amankan Tempat Wisata Libur Lebaran

Polda DIY akan memfokuskan pengamanan kawasan objek wisata saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bawa Peluru, Pria Ini Ditangkap Saat Masuk Mako Brimob Yogya

13 Maret 2019

Bawa Peluru, Pria Ini Ditangkap Saat Masuk Mako Brimob Yogya

Kepolisian DIY menangkap seorang pria berinisial Rm RDY yang membawa barang mencurigakan saat menyambangi markas Brimob Polda DIY.

Baca Selengkapnya

Polda Yogya Usut Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi KKN UGM

15 November 2018

Polda Yogya Usut Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi KKN UGM

Kasus dugaan pemerkosaan mahasiswi UGM saat KKN menjadi viral setelah ramai diberitakan padahal kejadiannya telah berlalu setahun.

Baca Selengkapnya

Polda DIY Periksa 3 Polisi Penunggang Hiu yang Fotonya Viral

28 Agustus 2018

Polda DIY Periksa 3 Polisi Penunggang Hiu yang Fotonya Viral

Tiga polisi berpose menunggangi bayi hiu tutul dan fotonya viral di media sosial. Reaksi keras juga hujatan berdatangan dari para warganet.

Baca Selengkapnya

Demo Tolak Bandara NYIA Ricuh, Polisi Buru Penyokong Dana

3 Mei 2018

Demo Tolak Bandara NYIA Ricuh, Polisi Buru Penyokong Dana

Polisi telah menetapkan 12 orang sebagai tersangka dalam kasus demo tolak Bandara NYIA di Yogya yang berakhir ricuh.

Baca Selengkapnya

Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

20 November 2017

Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

Ony menduga penyegelan yang berujung bentrok tersebut dilakukan atas pengaduan Pintarso Adijanto.

Baca Selengkapnya

Cerita Seorang PNS di Bantul yang Akun Medsosnya Dibajak Saracen  

28 Agustus 2017

Cerita Seorang PNS di Bantul yang Akun Medsosnya Dibajak Saracen  

Seorang PNS di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi korban berita bohong yang dihubungkan dengan Saracen.

Baca Selengkapnya