Pengangguran Pada Anak Putus Sekolah Sangat Tinggi
Reporter
Editor
Senin, 12 Juni 2006 20:36 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) baru saja mengeluarkan survai terbarunya mengenai angka pengangguran pada anak yang putus sekolah. Survai menemukan tingkat pengangguran sangat besar di antara mereka yang putus sekolah. Pada kelompok usia 15-17, angka pengangguran sebesar 71 persen. Besaran tersebut berkurang secara berangsur-angsur menjadi sekitar 53 persen untuk usia 19-20 tahun dan 20 persen untuk usia 23-24.Deputi Direktur ILO Jakarta, Peter Rademaker mengemukakan, laporan ini merupakan bukti yang kuat adanya kebutuhan untuk tidak membiarkan anak-anak di bawah usia 15 tahun masuk ke dalam angkatan kerja, dan harus tetap bersekolah. "Anak yang putus sekolah dan masuk dunia kerja memang dapat membantu perekonomian keluarga untuk jangka pendek, namun di usia dewasa, ia kemungkinan besar gagal atau kurang berhasil dalam kehidupan bekerjanya ketimbang mereka yang berhasil menamatkan pendidikannya." ujarnya, Senin.Peter juga menjelaskan masalah ini harus disikapi dengan dengan mempromosikan pendidikan dan kesempatan latihan yang luas bagi orang muda. "Hal ini tidak hanya akan membantu mereka, namun akan menjadi investasi yang efektif bagi masa depan ekonomi Indonesia." lanjutnya.Kepala Penasihat Teknik ILO Jakarta itu juga menjelaskan, mereka yang putus sekolah cenderung untuk menikah dan meilih anak pertama rata-rata dua tahun lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang menyelesaikan pendidikan dasar. "Pernikahan dan kelahiran anak pada usia dini dapat menjadi faktor penyebab terjebaknya mereka dalam kemiskinan di masa mendatang yang pada akhirnya akan melahirkan pekerja-pekerja anak yang baru." katanya.Indra MR