Kapolri Tito Karnavian Janji Akan Tekan Korupsi di Polri  

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 13 Juli 2016 19:51 WIB

Presiden Joko Widodo menyematkan pangkat pada acara pelantikan Komjen Pol Tito Karnavian sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta, 13 Juli 2016. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Baru dilantik hari ini, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah dapat dua tugas dari Presiden Joko Widodo: menjaga soliditas Polri dan menggerakkan reformasi internal. Untuk kedua hal itu, Tito menegaskan siap melaksanakannya dan sudah punya strategi.

"Keduanya (pesan Presiden Joko Widodo) adalah prioritas. Itu perintah dan perintah harus dilaksanakan," ujar Tito saat dicegat awak media seusai pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 13 Juli 2016.

Terkait dengan pesan atau perintah untuk menjaga soliditas, Tito beranggapan itu bisa dicapai dengan membangun organisasi Polri lebih solid di berbagai level, mulai dari bawah ke atas, junior ke senior.

Menurut dia, soliditas di antara personel selama ini tidak dibangun secara menyeluruh alias pada level tertentu saja. Walhasil, hal-hal yang mengancam soliditas seperti senioritas antar-pimpinan atau personel tetap tumbuh hingga sekarang. "Hal itu perlu dihilangkan. Ini berkaitan dengan kultur," katanya.

Meski begitu, Tito optimis penguatan itu tidak akan sulit di bawah komandonya. Buktinya, kata dia, sejumlah seniornya bisa dengan terbuka menerimanya sebagai Kapolri meski meloncati lima angkatan. "Saya kira banyak yang memberikan dukungan," ujarnya.

Sedangkan terkait dengan reformasi internal, Tito mengatakan itu lebih sulit ditangani. Menurut dia, ini bukan hal yang mustahil dilakukan tapi membutuhkan waktu mengingat banyaknya personel kepolisian. Tito mengaku akan memulai dengan perbaikan mindset (pola pikir) dan perilaku semua petugas polisi. "Perilaku yang koruptif harus ditekan semaksimal mungkin," katanya.

Perbaikan mindset dan perilaku, kata Tito, bisa diawali dengan perbaikan rekrutmen dan kurikulum pendidikan personel kepolisian. Menurut Tito, 70 persen kinerja personel kepolisian terlihat sejak rekrutmen. Jika memilih yang tidak tepat, Polri akan mendapatkan anggota pengganggu bukan pengayom masyarakat.

"Saya juga akan kirim sejumlah polisi muda ke luar negeri lewat LPDP. Jumlah 70 orang dari Akpol, ke negara yang indeks korupsinya rendah seperti Amerika dan Inggris. Dari sana, kami harap mereka membawa kultur dan mindset yang non-koruptif untuk mendukung reformasi internal," katanya.

Terakhir, Tito berkata akan memaparkan strategi itu di Mabes Polri pada Jumat pekan ini. Dia sengaja menunggu mendapat komando penuh terlebih dulu di Mabes Polri.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

6 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

7 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

11 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

41 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

41 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

55 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

58 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya