Vaksin Palsu, Kementerian Kesehatan Didesak Minta Maaf kepada Masyarakat

Reporter

Rabu, 13 Juli 2016 14:22 WIB

Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek mengendong balita, Indira Alifa Audy Prasetyo (3 bulan) putri dari Risna Agustina yang diduga menerima vaksin palsu di Klinik Bidan M Elly Novita S di Ciracas, Jakarta Timur, 30 Juni 2016. Kementerian Kesehatan memberikan vaksin ulang secara gratis kepada Balita yang diduga menerima vaksin palsu. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat, Robert Rouw, mendesak Kementerian Kesehatan meminta maaf kepada masyarakat Indonesia sehubungan dengan beredarnya vaksin palsu sejak 2003. “Harus ada pernyataan bahwa pemerintah meminta maaf,” katanya di DPR, Rabu, 13 Juli 2016.

Robert menilai kasus vaksin palsu bukan persoalan sepele. Sebab, vaksin palsu telah ada sejak 2003 dan banyak anak-anak yang telah menerima vaksin itu. Permintaan maaf, kata dia, merupakan sikap terbaik pemerintah yang harus segera dilakukan. Setelah meminta maaf, pemerintah harus bisa mengusut tuntas pihak-pihak yang terlibat.

Pada 27 Juni 2016, Kementerian Kesehatan menyatakan peredaran vaksin palsu diduga tak lebih dari 1 persen dari wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Itu relatif kecil, baik dari sisi jumlah maupun sebaran wilayahnya.

Isi vaksin palsu diduga merupakan campuran antara cairan infus dan Gentacimin (obat antibiotik) dengan dosis 0,5 cc setiap kali imunisasi. Dari isi dan dosisnya, dampak vaksin palsu relatif tidak membahayakan.

Menurut Robert, pernyataan Kementerian Kesehatan bahwa vaksin palsu relatif tidak berbahaya merupakan pernyataan yang memerlukan klarifikasi. Pernyataan yang menyebutkan peredaran tak sampai 1 persen dari wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, belum bisa dipertanggungjawabkan.

Ia mendesak pemerintah bertanggung jawab penuh atas kasus itu. Dengan terungkapnya kasus vaksin palsu, ujar Robert, hal itu bisa menjadi momen perbaikan instansi kesehatan, baik Kementerian Kesehatan maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Robert menambahkan, momen terungkapnya vaksin palsu pun bisa menjadi perbaikan BPOM dalam mengusut peredaran obat palsu. BPOM mulai sekarang harus mengawasi secara rutin peredaran obat palsu di toko-toko ataupun rumah sakit.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

8 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

18 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

35 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

36 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

55 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya