Tolak Reklamasi Teluk Benoa, Ini Kata Sesepuh Desa Adat Bali

Reporter

Minggu, 10 Juli 2016 21:23 WIB

Sesepuh Desa Adat Bualu, Nyoman Gelebet, usia 72, saat orasi menolak reklamasi Teluk Benoa di perempatan jalan raya dekat BTDC Nusa Dua, 10 Juli 2016. TEMPO/Bram Setiawan

TEMPO.CO, Badung -Perlawanan masyarakat Bali dari berbagai elemen untuk menolak reklamasi Teluk Benoa semakin membesar. Pada, Minggu, 10 Juli 2016 puluhan ribu masyarakat Bali berdemonstrasi di perempatan jalan raya utama Denpasar-Nusa Dua dekat Bali Tourism Development Corporation (BTDC) Nusa Dua untuk melakukan orasi. Aktivitas jalan sempat lumpuh total selama kurang lebih satu jam.

Penglingsir (sesepuh) Desa Adat Bualu, Nyoman Gelebet, 72 tahun berorasi menolak reklamasi di Teluk Benoa yang kawasannya sangat dekat dengan Bualu. Dalam orasinya, Gelebet menegaskan bahwa reklamasi Teluk Benoa sangat bertentangan dengan filosofi Tri Hita Karana-tiga penyebab terciptanya kebahagiaan.

Gelebet menjelaskan Tri Hita Karana menekankan tiga hubungan, manusia dalam kehidupan di dunia ini. Ketiga hubungan itu meliputi hubungan sesama manusia, hubungan dengan alam, dan hubungan dengan Tuhan yang saling terkait satu sama lain.

"Lingkungan pun tidak setuju (reklamasi) dilanjutkan. Pawongan (hubungan sesama manusia), perlawanan sudah nyata, dan yang tidak kalah penting adalah parahyangan (hubungan dengan Tuhan), tidak perlu berliku-liku Teluk Benoa kawasan suci," katanya saat orasi, Minggu, 10 Juli 2016.

Ia menjelaskan kawasan Teluk Benoa adalah tempat suci bagi umat Hindu Bali karena bertemunya lima mata air besar. "Itulah kawasan suci yang merupakan campuhan agung," ujarnya. "Teluk Benoa dilarang disentuh untuk kepentingan komersil, ini tidak bisa ditawar-tawar."

Adapun Ketua Pasubayan Desa Adat Tolak Reklamasi Teluk Benoa, Wayan Swarsa dalam orasinya menjelaskan kesucian tersebut bukan dalam pengertian kasat mata. "Vibrasi kesucian tempat itu (Teluk Benoa) bukan dilihat mata telanjang. Sudah sekian abad lalu para leluhur mempertahankan kesucian Teluk Benoa," tuturnya.

"Kami peringatkan kepada pemerintah, bahwa desa adat dan seluruh rakyat akan bisa mengambil langkah. Jangan salahkan masyarakat Bali yang ingin menjaga dan mempertahankan tempat suci," katanya.

Swarsa menjelaskan saat ini sudah ada 38 desa adat yang secara resmi menolak tegas reklamasi Teluk Benoa, yakni 4 desa di Kabupaten Karangasem, 7 desa di Gianyar, 13 desa di Denpasar, dan 14 desa di Badung. "Apakah ini bisa diremehkan oleh mereka (investor)? Kita tunjukan bakti kita kepada tanah Bali," kata Bendesa Adat Kuta itu.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

Dikeluhkan Wisatawan Asing, Pantai Kuta akan Ditata dan Dibenahi

28 Januari 2024

Dikeluhkan Wisatawan Asing, Pantai Kuta akan Ditata dan Dibenahi

Pantai Kuta sering dianggap sebagai wajah Bali. Wisatawan datang tidak hanya untuk bermain pasir atau berselancar, tapi juga belanja.

Baca Selengkapnya

Hingga Juli 2023, Investasi Masuk Kabupaten Bandung Rp 17,8 T: Didominasi Proyek Kereta Cepat

30 Agustus 2023

Hingga Juli 2023, Investasi Masuk Kabupaten Bandung Rp 17,8 T: Didominasi Proyek Kereta Cepat

Investasi di Kabupaten Bandung telah mencapai Rp17,8 triliun sampai Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Perkuat Pasar Wisata, Yogya Gandeng Bali Garap Kolaborasi Seni Pertunjukan

26 Juni 2023

Perkuat Pasar Wisata, Yogya Gandeng Bali Garap Kolaborasi Seni Pertunjukan

Yetti menilai, kuatnya seni pertunjukan akan menjadi kekuatan dua daerah yang sama-sama menjadi pusat destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

UMK Kabupaten Badung Tertinggi di Bali, Kabupaten Bangli Terendah

22 Februari 2023

UMK Kabupaten Badung Tertinggi di Bali, Kabupaten Bangli Terendah

UMK Kabupaten Badung tertinggi di Bali, sedangkan UMK Kabupaten Bangli terendah. Berikut rincian UMK seluruh kota dan kabupaten di Bali.

Baca Selengkapnya

Pemkab Badung Mapekelem di Geger, Ungkapan Syukur dan Terima Kasih Atas Lancarnya KTT G20

30 November 2022

Pemkab Badung Mapekelem di Geger, Ungkapan Syukur dan Terima Kasih Atas Lancarnya KTT G20

Sekda Adi Arnawa saat menghadiri karya Pemahayu Jagat Medasar Tawur di laut Pantai Geger, Desa Adat Peminge Kuta Selatan.

Baca Selengkapnya

KPU Badung Bali Terjun Langsung untuk Verifikasi Faktual Parpol Baru

5 November 2022

KPU Badung Bali Terjun Langsung untuk Verifikasi Faktual Parpol Baru

KPU Badung, Bali, telah selesai melaksanakan kegiatan verifikasi faktual partai politik calon peserta pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

KPU Badung Temukan Kasus Catut KTP untuk Keanggotaan Parpol

5 November 2022

KPU Badung Temukan Kasus Catut KTP untuk Keanggotaan Parpol

KPU Kabupaten Badung I Wayan Semara Cipta mengatakan pihaknya menemukan banyak kasus pencatutan NIK KTP warga untuk keanggotaan kader partai politik

Baca Selengkapnya

Satgassus Pencegahan Korupsi Mabes Polri Lakukan Pantauan kepada 4 Kabupaten di Bali

10 September 2022

Satgassus Pencegahan Korupsi Mabes Polri Lakukan Pantauan kepada 4 Kabupaten di Bali

Satgassus Pencegahan Korupsi Mabes Polri lakukan pemantauan terhadap 4 kabupaten di Bali untuk penggunaan dana pinjaman pemulihan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Penjual Cendera Mata di Bali Ketemu Wapres Ma'ruf Amin: Biasanya Lihat di TV

10 Mei 2022

Penjual Cendera Mata di Bali Ketemu Wapres Ma'ruf Amin: Biasanya Lihat di TV

Wakil Presiden atau Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi sentra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Pantai Jerman, Kabupaten Badung, Bali.

Baca Selengkapnya

Bali Satu-satunya Provinsi Dinilai Baik Kurangi Sampah

25 Februari 2021

Bali Satu-satunya Provinsi Dinilai Baik Kurangi Sampah

Bali berhak memperoleh dana insentif khusus kategori pengelolaan sampah sebesar Rp 5,65 miliar. Simak dasar penilaian di Hari Peduli Sampah Nasional.

Baca Selengkapnya