Persekutuan Gereja Kecam Bom Bunuh Diri di Solo  

Kamis, 7 Juli 2016 08:58 WIB

Juru Bicara Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Jeirry Sumampow (kedua kiri) dalam jumpa pers terkait rusuh Tolikara di Kantor PGI, Jakarta, 18 Juli 2015. Mereka meminta lembaga independen membentuk tim ivestigasi terkait terjadinya bentrokan antara Jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) dan umat Muslim yang sedang menunaikan Salat Ied di Tolikara, Papua. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengecam keras dan mengutuk para pelaku bom bunuh diri yang terjadi di dalam maupun di luar negeri. Satu hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah, masyarakat dikejutkan teror yang terjadi di Markas Polresta Surakarta, Jawa Tengah. Teror serupa juga mengguncang tiga lokasi sekaligus di Arab Saudi, yaitu Madinah, Qatif, dan Jeddah.

"Ini memprihatinkan, apalagi dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri, yang sangat penting bagi umat Islam,” ujar Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow lewat keterangan tertulis pada Selasa, 5 Juli 2016.

PGI pun menyatakan simpati dan duka bagi para korban. Selain itu, mereka meminta polisi segera mengungkap dan menindak tegas pelaku teror berikut jaringannya. "PGI mendukung penuh upaya kepolisian untuk menindaknya," ujar Jeirry.

Menurut dia, teror bom bunuh diri semakin marak, seolah tak ada hentinya. Jumlah kasusnya pun dianggap makin banyak, makin terencana, dan cakupannya makin meluas ke seluruh dunia."Yang paling memprihatinkan, teror ini selalu dilakukan di momen hari raya keagamaan."

PGI menilai, peristiwa yang terjadi di Surakarta dan Arab Saudi, Turki, Paris dan tempat lain saling berkaitan. Kelompok radikal ISIS kabarnya sudah menyatakan diri bertanggung jawab terhadap teror-teror tersebut. "PGI melihat perlu ada sinergi antarlembaga untuk melawan pelaku teror," kata Jeirry.

Perang terhadap terorisme, kata dia, harus dilakukan bersama-sama, tidak saja oleh pemerintah, tapi juga lembaga agama dan semua unsur masyarakat."PGI melihat terorisme harus ditangani lintas negara."

PGI mendorong pemerintah Indonesia menginisiasi percakapan internasional soal strategi bersama seluruh dunia untuk melawan terorisme. "Masyarakat pun jangan pernah kalah oleh terorisme, bahkan harus melawannya," tuturnya.

Lewat rilis tersebut, PGI juga mengucapkan Selamat Idul Fitri 1437 Hijriah kepada seluruh umat Islam di Indonesia. "Kami berharap, Idul Fitri kali ini bisa menjadi momentum bagi seluruh umat beragama semakin meneguhkan kerukunan dan toleransi."

YOHANES PASKALIS


Berita terkait

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Bom Bunuh Diri di Solo  

28 Juli 2016

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Bom Bunuh Diri di Solo  

Tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka sudah memenuhi syarat formal dan material untuk dilanjutkan ke tingkat penahanan.

Baca Selengkapnya

Densus Tangkap Hasan di Sukoharjo, Diduga Terkait Bom Solo  

19 Juli 2016

Densus Tangkap Hasan di Sukoharjo, Diduga Terkait Bom Solo  

Setelah menggeledah, polisi membawa sejumlah barang yang dimasukkan ke dalam kontainer. Selain itu, polisi membawa sebuah golok berukuran cukup besar.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Jaringan Pelaku Bom Bunuh Diri di Solo  

13 Juli 2016

Polisi Buru Jaringan Pelaku Bom Bunuh Diri di Solo  

Sejumlah nama yang diduga terlibat bom bunuh diri di Solo, "Tak sampai lima orang," kata Boy Rafli Amar.

Baca Selengkapnya

Polisi Geledah Rumah Pengebom di Solo, Apa yang Ditemukan?

9 Juli 2016

Polisi Geledah Rumah Pengebom di Solo, Apa yang Ditemukan?

Tim gabungan setelah menggeledahan keluar dengan membawa bungkus plastik transparan berisi helm langsung dibawa masuk kedalam mobil Inafis untuk diamankan.

Baca Selengkapnya

Bom Ramadan, ICMI Minta Tokoh Agama Bangun Perdamaian

7 Juli 2016

Bom Ramadan, ICMI Minta Tokoh Agama Bangun Perdamaian

Jimly menegaskan bahwa terorisme tidak identik dengan Islam.

Baca Selengkapnya

Teror Bom di Solo Tak Pengaruhi Perekonomian, Ini Sebabnya  

7 Juli 2016

Teror Bom di Solo Tak Pengaruhi Perekonomian, Ini Sebabnya  

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara memastikan teror bom di Solo tidak mempengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bom di Solo, Pemerintah Diminta Tegas Atasi Paham Radikal

7 Juli 2016

Bom di Solo, Pemerintah Diminta Tegas Atasi Paham Radikal

Pemda hanya membantu pemerintah pusat mengatasi terorisme.

Baca Selengkapnya

BNPT: Tak Ada Pelaku Lain dalam Kasus Bom Solo

6 Juli 2016

BNPT: Tak Ada Pelaku Lain dalam Kasus Bom Solo

Sejauh ini, Nur Rohman adalah pelaku tunggal bom di Solo.

Baca Selengkapnya

Wakil Gubernur Djarot: Teroris Mati Sangit, Bukan Syahid

6 Juli 2016

Wakil Gubernur Djarot: Teroris Mati Sangit, Bukan Syahid

Menurut Djarot, pelaku teror tidak bergerak atas nama Islam.

Baca Selengkapnya

Teror Bom Solo, Panglima TNI: Kami Selalu Siaga Satu

6 Juli 2016

Teror Bom Solo, Panglima TNI: Kami Selalu Siaga Satu

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan TNI selalu siap membantu polisi.

Baca Selengkapnya