Pascabom, Kapolda Jatim Minta Polisi Jaga Keselamatan Diri
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Rabu, 6 Juli 2016 09:03 WIB
TEMPO.CO, Bangkalan - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jendral Anton Setiaji mengimbau jajaranya menjaga diri saat menghadapi terorisme. Ia meminta polisi tidak hanya berfokus menjaga keamanan masyarakat, tapi juga mengutamakan keselamatan diri.
“Jangan hanya mengamankan masyarakat, tapi keamanan kita sendiri diabaikan," kata Anton menanggapi bom bunuh diri teroris yang terjadi di Halaman Polres Surakarta, Jawa Tengah. Anton berada di Bangkalan untuk memantau puncak arus mudik di Jalan Tol Suramadu, Selasa malam, 5 Juli 2016.
Menurut Anton, pascabom solo, Polda langsung menginstruksikan semua Polres di Jawa Timur untuk meningkatkan pengamanan wilayah dengan menerjunkan Unit Sabhara. Selain Sabhara, Polda Jawa Timur telah mengerahkan tim Brimob Gegana ke daerah rawan terorisme. "Kami akan upayakan, saat libur Lebaran, Jatim aman," ucapnya.
Namun, Anton melanjutkan, antisipasi terorisme di Jatim tidak hanya dilakukan pascabom bunuh diri di Solo. Sejak akhir 2015, kegiatan tersebut telah digencarkan Polda Jatim. Hasilnya, tiga orang terduga teroris berhasil ditangkap Tim Densus 88 di daerah Tanjung Perak, Surabaya. "Ancaman terorisme selalu jadi atensi utama kami," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Polres Bangkalan Ajun Komisaris Besar Anisullah M. Ridha menambahkan, pihaknya telah meningkatkan jumlah pasukan di pos-pos jaga arus mudik Lebaran pascabom bunuh diri di Solo.
Menurut dia, melihat serangan teroris yang terjadi selama ini, biasanya sasaran utamanya adalah polisi yang terlihat, yaitu polisi yang tengah bertugas di lapangan. "Makanya pasukan di pos-pos jaga kami pertebal," katanya.
Selain di pos jaga, penjagaan di Markas Polres Bangkalan diperketat. Semua unit, mulai reserse, intel, satlantas, dan unit narkoba diwajibkan piket malam. "Di luar jam dinas, pintu mako harus ditutup," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI