Bom di Solo, TNI Klaim Sudah Deteksi Bakal Ada Teror  

Selasa, 5 Juli 2016 17:19 WIB

Suasana lokasi ledakan bom bunuh diri di di Mapolres Solo, Jawa Tengah, 5 Juli 2016. istimewa

TEMPO.CO, Solo - Komandan Komando Resor Militer 074/Warastratama Surakarta Kolonel Infanteri Maruli Simanjuntak mengaku sudah mendeteksi adanya ancaman teroris di wilayah tugasnya. Ancaman itu terbukti seusai munculnya serangan bom bunuh diri di halaman Markas Kepolisian Resor Kota Surakarta, Selasa pagi, 5 Juli 2016.

“Memang sempat ada informasi intelijen. Kami sudah koordinasikan ke semua agar hati-hati,” ujar Maruli saat dikonfirmasi Tempo, Selasa, 5 Juli 2016.

Menurut Maruli, pelaku yang menerobos halaman Mapolres Surakarta dengan sepeda motor jenis matic itu memang menyasar kantor polisi. “Kalau tak ada deteksi dini, akan lebih besar dari (kejadian) ini, karena itulah pelaku sempat dicegah provos.”

Provos yang dimaksud Maruli, adalah Brigadir Bambang Adi, yang terluka akibat insiden tersebut. Bambang terluka di bagian pelipis, sedangkan pelaku yang membawa bom di badan, tewas seketika.

Maruli menyampaikan bahwa koordinasi informasi intelijen Korem 074 sudah berlangsung jauh hari sebelum hari ini. Menurut dia, masih perlu serangkaian pemeriksaan dan penyelidikan, hingga identitas pelaku bisa dipastikan.

Dia pun mengimbau masyarakat agar waspada. “Serangan ini bagian dari polda. Polri dan TNI bersinergi untuk pengamanan selanjutnya.”

Mabes Polri yang mendalami identitas pelaku bom bunuh diri itu, menduga pelaku adalah Nur Rohman, yang pernah lolos dari penggerebekan di Bekasi, Jawa Barat, pada Desember 2015. Saat lolos, Nur Rohman yang masuk daftar pencarian orang itu diperkirakan membawa tiga buah bom rakitan.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar memastikan salah satu bom telah diledakkan di Markas Polresta Surakarta. Keberadaan dua bom lain masih dipertanyakan. "Bisa jadi meledak bersamaan dalam kejadian tadi pagi," kata Boy.

Selain itu, Boy menyampaikan hasil awal olah tempat kejadian perkara. Polisi menduga bahan peledak dimasukkan ke plastik kontainer, dan dinyalakan dengan pemicu yang dimasukkan ke saku pelaku.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

23 Juli 2018

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar menjelaskan soal pengangkatan menantu AM Hendropriyono, Andika Perkasa menjadi Pangkostrad.

Baca Selengkapnya

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

23 Juli 2018

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

Serah terima jabatan itu, kata KASAD Jenderal Mulyono, untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dan penyegaran di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

22 Juli 2018

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

Tiga orang Letnan Dua Cpn, Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani akan menjadi juru terbang perempuan pertama di lingkungan TNI AD.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

22 Juli 2018

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

Letnan Satu Cpn Alexius Darma menceritakan pengalamannya berlatih menerbangkan Helikopter Apache AH-64E tanpa melihat.

Baca Selengkapnya

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

22 Juli 2018

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

Para teknisi belajar mengenai seluk beluk helikopter Apache selama 6 sampai 8 bulan di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

21 Juli 2018

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

TNI AD mengandangkan delapan Helikopter Apache AH-64E terbarunya di Skuadron 11/Serbu, Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani.

Baca Selengkapnya

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

21 Juli 2018

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

Penerbang TNI AD yang telah menjalani pelatihan di Amerika selama 10 bulan sudah punya kemampuan menerbangkan Helikopter Apache.

Baca Selengkapnya

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

21 Juli 2018

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

Dibandrol dengan harga Rp 500 juta, helm pilot Helikopter Apache memiliki teknologi mutakhir. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

21 Juli 2018

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

Kecanggihan helikopter Apache AH 64 milik TNI Angkatan Darat tidak hanya terletak pada unitnya. Helmnya pun canggih.

Baca Selengkapnya