Bom Bunuh Diri di Solo, DVI dan Densus 88 Langsung Bergerak  

Reporter

Selasa, 5 Juli 2016 12:56 WIB

Polisi menyisir jalan untuk mencari serpihan bom saat proses identifikasi terhadap pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah, Selasa, 5 Juli 2016. ANTARA/Maulana Surya

TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari Disaster Victim Identification (DVI) Markas Besar Polri dan Detasemen Khusus 88 Antiteror telah turun dan mengidentifikasi serangan bom bunuh diri di Markas Polresta Surakarta. Serangan itu menewaskan satu orang yang diduga pelaku dan melukai seorang polisi setempat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto menerangkan, polisi di antaranya masih mendalami jenis dan sifat bahan peledak yang digunakan dalam serangan itu. Sudah teridentifikasi bahwa bom dibawa pelaku dengan cara ditempelkan di badan.

"Di lokasi ada beberapa material yang diduga digunakan. Ada beberapa gotri, serpihan benda lain, dan bekas-bekas mesiu akibat ledakan," ujar Agus dalam keterangannya di gedung Divisi Humas Mabes Polri, Selasa, 5 Juli 2016.

Baca juga: Analisis kekuatan bom oleh kapolresta

Selain menganalisis bom, polisi menelusuri sepeda motor yang digunakan dalam serangan itu. Sepeda motor diketahui jenis automatic berwarna hijau dengan nomor polisi AD. "Polisi masih mencoba mencari tahu identitas dan jaringan pelaku pengeboman ini," katanya sambil menyanggah ada kartu identitas milik pelaku yang ditemukan.

Bom bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 07.30 di halaman Polresta Surakarta. Pelaku diketahui mengendarai sepeda motor dan menerobos masuk markas tersebut. Ledakan terjadi saat sepeda motor sampai di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta. Petugas jaga, Brigadir Bambang Adi, yang berusaha mengejar pengendara terluka akibat ledakan tersebut.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Solo, Ini Pernyataan Presiden Jokowi

Penjagaan di sekitar Polresta Surakarta langsung diperketat. Di Jakarta, penjagaan di sekitar Mabes Polri juga ditingkatkan. Sejumlah mobil barracuda serta penjaga dengan senjata laras panjang tampak berkeliling kompleks Mabes Polri.

EGI ADYATAMA


Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

7 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

8 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

20 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya