Aksi Terorisme di Arab Saudi Kemungkinan Dilakukan ISIS?  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 5 Juli 2016 06:58 WIB

Asap yang mengebul dari serangan bom bunuh diri di dekat Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, 4 Juli 2016. Dalam hari yang sama terjadi juga dua ledakan di di luar masjid Syiah di kota Qatif dan dekat Konsulat AS di Jeddah. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Yon Machmudi, mengatakan dunia Islam harus bersatu menghadapi aksi-aksi terorisme dan menghindari sikap saling mencurigai dalam menyikapi bom bunuh diri di Madinah, Arab Saudi.

"Jelas secara umum yang menjadi korban adalah umat Islam. Bom bunuh diri yang terjadi di pos keamanan dekat masjid Nabawi Madinah dan dua bom lainnya di sebuah masjid di Qatif dan Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jeddah, merupakan aksi terorisme yang terhubung dengan bom-bom lainnya di dunia Islam, seperti di Turki dan Bangladesh baru-baru ini," ujar Yon di Jakarta, Selasa, 5 Juli 2016.

Menurut Yon, melihat target yang cukup kompleks ini, tampaknya aksi-aksi itu mirip dengan model serangan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), karena hanya ISIS yang memiliki target luas dan sangat banyak.

Terkait bom di Aran Saudi itu, peraih gelar doktor dari The Australian National University (ANU) Canberra itu menyimpulkan bahwa pertama, kejadian bom yang terjadi di Qatif, di sebuah masjid kelompok minoritas Syiah. Artinya, komunitas Syiah menjadi target.

Kedua, bom juga meledak di Konjen Amerika Serikat di Jeddah. Ini mengindikasikan bahwa Amerika Serikat juga menjadi target serangan bom.

"Dan terakhir, bom di dekat Masjid Nabawi menargetkan umat Islam yang mayoritas Sunni. Di Madinah pelaku tidak sampai meledakkan diri di tengah-tengah keramaian jamaah tetapi di sebuah pos keamanan dekat Masjid Nabawi," kata Yon.

Dengan demikian, menurut Yon, ada dua target yang berpotensi menjadi korban, pihak keamanan Arab Saudi dan juga jamaah masjid. "Saya kira hanya ISIS yang punya obsesi melakukan teror terhadap AS, aparat negara, umat Islam, baik Sunni maupun Syiah," kata Yon.

Karena itu, menurut Yon Machmudi, perlu kiranya negara-negara Muslim bersatu menghadapi ancaman terorisme, "Mereka harus bersinergis melawan aksi-aksi terorisme dan bekerja sama secara optimal," ujar Yon.

Yon menambahkan, tentu saja kerja sama ini harus dapat dilakukan secara internal di dalam dunia Islam dengan melepaskan kepentingan-kepentingan AS dan Rusia. Karena, dua negara besar, baik AS dan Rusia, memiliki agenda-agenda lain yang kadang menjadikan dunia saling curiga dan bermusuhan.

Turki, Arab Saudi, Iran, dan Indonesia bisa duduk bersama membahas masalah-masalah ektrimisme dan terorisme. "Mereka harus melepaskan perbedaan-perbedaan yang ada guna menciptakan perdamaian dan keamanan di dunia Islam," kata Yon.

ANTARA




Berita terkait

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

3 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

4 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

4 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

4 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

4 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

5 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

6 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

6 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya