Bekas Komando Jihad Maluku Beberkan Kekeliruan Paham Jihad  

Reporter

Selasa, 28 Juni 2016 22:24 WIB

Pemimpin kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, di tempat persembunyiannya. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Panglima Komando Jihad Maluku Jumu Tuani mengatakan banyak kekeliruan dalam memahami jihad fi sabilillah. Ia mencontohkan, kesalahan yang dilakukan kelompok Santoso di Poso dengan membunuh para warga sipil.

Jumu menyebut Santoso adalah orang yang direkrut tokoh-tokoh Jamaah Islamiyah tanpa dibekali ilmu peperangan. Kelompok Santoso juga tidak menguasai ilmu jihad. Padahal dalam ilmu jihad, ada aturan yang tidak boleh dilanggar. “Di mana wanita, anak-anak, pegawai, petani, tidak boleh dibunuh. Sementara Santoso, dia sikat semua,” katanya di Jakarta, Selasa malam, 28 Juni 2016.

Tidak hanya kelompok Santoso, Jumu pun mengecam bom Thamrin yang terjadi pada Januari lalu. Peristiwa bom Thamrin bukan sebagai bentuk jihad. Sebab, korban adalah tergolong orang-orang yang haram untuk dibunuh.

Ia menilai makna jihad saat ini sudah bergeser dibanding pada masa Nabi Muhammad. Jumu menceritakan seorang sahabat nabi yang ikut dalam peperangan. Nama sahabat itu adalah Kusman, seorang ksatria perang yang telah banyak menghabisi kaum kafir.

Namun Jumu menyebutkan sahabat nabi tersebut berdasarkan kisahnya tidak masuk surga. Sebab, ada seorang sahabat lain yang melihat Kusman menusukkan pedangnya ke bagian tubuh karena ia belum juga meninggal setelah membunuh beberapa kaum kafir dalam peperangan itu.

Jumu mengatakan dalam Islam, jihad memiliki aturan yang jelas. Cara bom bunuh diri dinilai bukanlah contoh jihad yang diajarkan dalam agama.

Sama halnya dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Menurut Jumu, ISIS juga salah dalam berjihad. Kelompok radikal itu menggunakan justifikasi ayat Al-Quran secara salah. Kelompok itu pun mendoktrin radikalisme terhadap remaja-remaja yang belum memahami ilmu agama.

Jumu menilai ribuan masyarakat Indonesia sudah tergabung dengan ISIS baik secara baiat terang-terangan maupun bersembunyi. Menurut dia, anggota yang direkrut adalah anak usia 15-18 tahun dengan mendoktrin bahwa Indonesia tergolong negara kafir.

Menurut Jumu, ISIS tidak memiliki kemampuan penguasaan senjata. Kelompok itu tengah melirik Maluku Utara untuk menguasai senjata peninggalan Jepang yang diselam di dalam danau. Bahkan fatwa terbaru ISIS, menyatakan seorang anak boleh membunuh orang tuanya yang tidak mau baiat kepada ISIS.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Abu Ubaidah: Ramadan Bulan Jihad, Ini Janji Brigade Al Qassam

53 hari lalu

Abu Ubaidah: Ramadan Bulan Jihad, Ini Janji Brigade Al Qassam

Enam bulan setelah Operasi Banjir Al Aqsa, juru bicara Brigade Al Qassam, Abu Ubaidah, memberikan penjelasan tentang beberapa isu utama.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Penetapan Hari Santri Nasional Setiap 22 Oktober

19 Oktober 2023

Kilas Balik Penetapan Hari Santri Nasional Setiap 22 Oktober

Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober yang didasarkan pada pembacaan Resolusi Jihad Perang 10 November 1945.

Baca Selengkapnya

Kajian Ramadhan, Ketua Umum Muhammadiyah: Jihad Ekonomi untuk Memerangi Kejahatan

25 Maret 2023

Kajian Ramadhan, Ketua Umum Muhammadiyah: Jihad Ekonomi untuk Memerangi Kejahatan

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir menyerukan jihat ekonomi untuk memerangi kejahatan dalam acara kajian Ramadhan.

Baca Selengkapnya

Ketentuan Zakat Mal, Begini Cara Menghitung dan Siapa yang Berhak Menerima

12 Maret 2023

Ketentuan Zakat Mal, Begini Cara Menghitung dan Siapa yang Berhak Menerima

Bagaimana cara menghitung zakat mal, dan bagaimana ketentuan lainnya, termasuk siapa saj ayang berhak menerimanya?

Baca Selengkapnya

Bom Bunuh Diri Setelah Seruan Jihad

8 Desember 2022

Bom Bunuh Diri Setelah Seruan Jihad

Pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung termotivasi meledakkan diri setelah mendengar seruan jihad juru bicara ISIS.

Baca Selengkapnya

Penetapan Hari Santri Nasional 22 Oktober, Dilatari Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari

22 Oktober 2022

Penetapan Hari Santri Nasional 22 Oktober, Dilatari Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari

Penetapan Hari Santri Nasional dilatari sejarah resolusi jihad KH Hasyim Asy'ari. Begini kisah selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Jihad Algoritma Cara Muhammadiyah

31 Agustus 2022

Jihad Algoritma Cara Muhammadiyah

Jihad algoritma diyakini dapat menjadi penahan derasnya informasi yang mengalir atau infobesitas.

Baca Selengkapnya

Razman Arif Nasution Menjawab Tantangan Hotman Paris Hutapea: Jihad Saya

10 Juni 2022

Razman Arif Nasution Menjawab Tantangan Hotman Paris Hutapea: Jihad Saya

Razman Arif Nasution menjawab sejumlah tantangan dan tudingan yang disampaikan Hotman Paris kepada dirinya.

Baca Selengkapnya

Sebut Rekannya yang Muslim Pasukan Jihad, Anggota DPR AS Minta Maaf

28 November 2021

Sebut Rekannya yang Muslim Pasukan Jihad, Anggota DPR AS Minta Maaf

Anggota DPR AS, Lauren Boebert, meminta maaf setelah menyebut seorang anggota parlemen Muslim, Ilhan Omar, adalah "pasukan jihad" Capitol Hill

Baca Selengkapnya

Pelaku Unggahan Seruan Jihad terhadap Densus 88 Konsumsi 4 Butir Obat Penenang

23 November 2021

Pelaku Unggahan Seruan Jihad terhadap Densus 88 Konsumsi 4 Butir Obat Penenang

Menurur Ramadhan, AW yang menjagaj jihad terhadap Densus 88 berjanji tak mengulangi perbuatannya. Sehigga, polisi pun memulangkan AW pada Jumat malam.

Baca Selengkapnya