WNI Disandera Lagi, Panglima TNI: Karena Uang dan Salah Jalan

Reporter

Sabtu, 25 Juni 2016 04:50 WIB

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat ditemui di Balai Gatot Subroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, 18 Mei 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan kembali tersanderanya warga negara Indonesia di perairan sekitar Filipina karena dua hal: uang dan salah jalur.

"Jadi gini (soal uang), pemerintah Indonesia kan tidak menghendaki yang namanya tebusan, tapi mereka motivasinya itu. Ya siapa tahu, kan, dengan berusaha (menyandera), kemudian ada tebusan," ujar Gatot ketika dicegat awak media di kompleks Kantor Wakil Presiden, Jumat, 24 Juni 2016.

Hari ini dipastikan telah terjadi penyanderaan terhadap tujuh anak buah kapal milik PT Rusianto Bersaudara di Laut Sulu, Filipina selatan. Penyanderaan itu terjadi sejak 20 Juni lalu, saat dua kapal milik PT Rusianto bertugas membawa batu bara ke Filipina dari Samarinda. Apabila tidak ada penyanderaan, seharusnya anak buah kapal itu sudah tiba di Samarinda akhir pekan ini.

Hingga berita ini ditulis, diyakini pelaku penyanderaan tersebut adalah jaringan teroris Abu Sayyaf. Jaringan Abu Sayyaf adalah pihak di belakang dua penyanderaan WNI sebelumnya yang terjadi pada Maret dan April lalu.

Jaringan teroris Abu Sayyaf meminta tebusan sebesar 20 juta ringgit kepada PT Rusianto Bersaudara. Adapun permintaan tebusan itu disampaikan lewat istri salah satu anak buah kapal. Hingga saat ini, belum diketahui apakah tebusan itu akan dibayar atau tidak.

Menurut Gatot, masalah duit menjadi alasan utama WNI disandera lagi. Ia mengaku belum menemukan ada motivasi politik di balik tujuan meminta uang itu.

Adapun penyebab kedua adalah salah jalur. Gatot mengatakan kapal PT Rusianto seharusnya tidak berlayar ke Filipina lewat Laut Sulu. Sebab, sudah ada moratorium dari Kementerian Perhubungan agar kapal tidak menggunakan lagi jalur yang dianggap berbahaya itu.

"Ini menjadi pertanyaan, kenapa kapal itu bisa dapat izin berlayar ke sana," ujar Gatot terheran-heran. Gatot mengaku akan segera menindaklanjuti hal ini.

ISTMAN M.P.




Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

2 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

3 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

4 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

4 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

6 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

9 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

10 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

16 hari lalu

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.

Baca Selengkapnya

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

24 hari lalu

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

Israel mengkonfirmasi telah menemukan jenazah seorang sandera Hamas yang tewas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

25 hari lalu

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

Keluarga para sandera warga negara Israel akan ke Gedung Putih pada 8 April 2024. Joe Biden mendesak agar ada kesepakatan dengan Hamas.

Baca Selengkapnya