Imigran Tamil di Pantai Lhoknga Dipindahkan ke Penampungan

Reporter

Rabu, 22 Juni 2016 23:02 WIB

Para imigran Srilanka berada di atas kapal ketika mendamparkan diri di pantai Pulo Kapuk Lhonga, Aceh Besar, Aceh, 14 Juni 2016. Mereka meminta tambahan bantuan 7 ton BBM dan mendamparkan diri dengan memotong tali jangkar. ANTARA/Irwansyah Putra

TEMPO.CO, Banda Aceh - Imigran Tamil asal Srilanka yang telah dua minggu terdampar di Pantai Lhoknga, Aceh Besar, akhirnya dipindahkan ke lokasi penampungan sementara, Rabu 22 Juni 2016.

Semula mereka terdampar karena perahu yang ditumpangi menuju Pulau Christmas di Samudera Hindia mengalami kerusakan mesin. Namun kendati telah diperbaiki, kapal tersebut belum bisa jalan.

Para imigran yang berjumlah 44 orang itu ditampung di gedung bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe untuk didata lebih rinci. Gedung itu dulunya juga pernah dipakai untuk menampung imigran.

"Di gedung itu sudah disiapkan tempatnya. Itu lebih baik daripada mereka harus di pinggir pantai," Achmad Samadan, Kepala Divisi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh.

Menurut Samadan, para imigran gelap itu bakal didata lebih rinci sebelum dikembalikan ke negaranya. Mereka dipindahkan Lhokseumawe, atau sekitar 300 kilometer dari tempat mereka terdampar, menggunakan mobil yang disediakan Pemerintah Aceh.

Rombongan imigran juga sempat singgah ke kediaman Gubernur Aceh, Zaini Abdullah. Mereka diberi sembilan bahan kebutuhan pokok dan bekal lainnya. "Semoga mereka dapat tertangani dengan cepat," ujar Zaini.

Sebelumnya, imigan Tamil itu mengalami kerusakan mesin dan merapat ke Lhok Nga pada Sabtu, 12 Juni 2016. Otoritas Aceh kemudian membantu memperbaiki mesin kapal dan memberikan sejumlah makanan. Pada Ahad malam, mereka dilepaskan dan diantar menuju perairan bebas untuk kembali ke tujuannya.

Tapi keesokan harinya, Senin, kapal imigran itu balik lagi ke Lhoknga dengan alasan kehabisan bahan bakar. Mereka meminta bahan bakar kepada otoritas Aceh.

Pemerintah Aceh memasok sebanyak tujuh ton. Pada Senin, 20 Juni 2016, kapal dicoba tarik ke laut, tapi tak bisa. Kapal kembali terseret ke pantai. Kerusakan kapal makin parah, bahkan bertambah miring dan masuk air.

ADI WARSIDI

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya