Ada Kepentingan Bisnis di Balik Gejolak Maluku

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 09:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala kepolisian Daerah (Polda) Maluku Inspektur Jenderal Polisi Faraouk Muhammad Saleh menyatakan kondisi keamanan sebagian besar wilayah di Maluku telah membaik. Gejolak dan kerusuhan massa, kata kapolda, masih terjadi di Pulau Seram, Maluku Tenggara dan Kota Ambon. “Konflik antar dua kelompok antar dua agama sudah relatif mereda. Semua kasus bersifat individual dan kriminal,” kata Kapolda kepada pers usai Rapat Koordinasi bidang Politik dan Keamanan (Polkam) di kantor Menko Polkam Jumat (11/1). Menurut Farouk, konflik yang terjadi sudah tidak melibatkan massa kedua kelompok baik putih maupun merah. “Saya optimis sekali, dua kelompok ini relatif sudah mulai jenuh,” ujarnya. Kendati demikian, menurut Farouk, kerusuhan melibatkan massa masih terus terjadi. Biasanya ada pihak-pihak yang sengaja memperkeruh suasana. Polisi, kata dia, belum berhasil menelusuri pihak-pihak yang diduga sebagai provokator kerusuhan massal tersebut. Farouk mengaku sulitnya mengindikasi pihak ketiga karena bersenjata rakitan dan organik yang sangat mungkin hasil pembobolan gudang senjata milik polisi di Ambon. “Senjata itu merupakan bagian dari modus untuk memanfaatkan konflik dalam bisnis,” katanya. Para perovokator itu, kata farouk, selalu berpindah-pindah. Dari satu kelompok ke kelompok lain. “Tujuannya memuluskan perdagangan narkoba maupun senjata. Indikasi ini terlihat dari hilangnya senjata milik polisi yang hilang dari gudangnya beberapa waktu lalu,” kata Farouk. Pihak Polda menyerahkan penyelesaian konflik di Ambon kepada pemerintah. Hanya saja, pihaknya tak sependapat dengan usulan agar pola penyelesaian konflik di Ambon, mengikuti pola di Poso. “Perbedaan itu dilihat dari segi waktu bukan merubah perilaku orang karena hidup di daerah konflik, kultur masyarakat, riwayat segala macam, kasusnya melibatkan kerusuhan semacam teror dan lainnya,” ujarnya. Farouk mengatakan pihaknya kesulitan untuk memprediksi gejolak yang akan muncul di Ambon. Setelah pemerintah menerapkan darurat sipil, pihaknya sempat memperkirakan bakal adanya gejolak pada saat hari raya lalu. “Tapi ternyata aman. Hasil evaluasi darurat sipil masih akan ditinjau. Kunjungan (Menteri Dalam Negeri -Red) nanti akan juga untuk mengevaluasi itu,” ungkap dia. Terjadinya peledakan bom di kapal, kata Farouk dimanfaatkan pihak lain yang sengaja mengangkatnya sebagai pengeboman. Akibat yang ditimbulkannya, kapal itu dibom dan massa turun sehingga terjadi konflik horisontal dan masyarakat menyerbu gedung DPRD. Saat ini, masih dalam penyelidikan polisi dan menunggu hasil laboratorium serta pemeriksaan saksi. “Belum ada indikasi bahwa itu pengeboman. Termasuk mungkin saja ada konflik, karena industri kapal sudah maju dan soal ketentuan-ketentuan maritim.” Sementara itu, Mendagri Hari Sabarno mengaku jajarannya akan mengunjungi Maluku untuk menyelesaikan konflik. Alasannya ada permasalahan tertentu yang terjadi di tiga titik. “Dalam waktu dekat, tim Menko Polkam akan berkunjung ke sana. (Eduardus Karel Dewanto-Tempo News Room)

Berita terkait

Kalahkan LaVani, Tim Bola Voli Putra Jakarta STIN BIN Rebut Puncak Klasemen Proliga 2024

41 detik lalu

Kalahkan LaVani, Tim Bola Voli Putra Jakarta STIN BIN Rebut Puncak Klasemen Proliga 2024

Tim bola voli putra Jakarta STIN BIN merebut puncak klasemen sementara PLN Mobile Proliga 2024 setelah mengalahkan Jakarta LavAni.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

1 menit lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

5 menit lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

7 menit lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Kalah 1-2 dari Irak, Menpora Dito Ariotedjo Apresiasi Semangat Pemain

19 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Kalah 1-2 dari Irak, Menpora Dito Ariotedjo Apresiasi Semangat Pemain

Menpora Dito Ariotedjo mengapresiasi semangat pemain Timnas U-23 Indonesia saat melawan Irak pada memperebutkan posisi ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Satgas Judi Online akan Fokus Menindak Bandar

19 menit lalu

Satgas Judi Online akan Fokus Menindak Bandar

Satgas pemberantasan judi online akan fokus menangani para bandar. Pemerintah masih menyusun formula kerja satgas.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Liga Europa Leg Pertama Semifinal: AS Roma vs Bayer Leverkusen 0-2, Marseille vs Atalanta 1-1

25 menit lalu

Rekap Hasil Liga Europa Leg Pertama Semifinal: AS Roma vs Bayer Leverkusen 0-2, Marseille vs Atalanta 1-1

Bayer Leverkusen mengalahkan AS Roma dengan skor 2-0 dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Europa. Marseille vs Atalanta Imbang.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

29 menit lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Dikalahkan Irak, Shin Tae-yong Nilai Timnya Layak Dapat Pujian atas Hasil di Piala Asia U-23 2024

33 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Dikalahkan Irak, Shin Tae-yong Nilai Timnya Layak Dapat Pujian atas Hasil di Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, menilai para pemainnya pantas mendapatkan pujian atas hasil selama Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

35 menit lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya