Fitra Desak KPK Awasi Proses Pembahasan UU Tax Amnesty  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 21 Juni 2016 14:43 WIB

Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Arminsyah dan Inpektorat Pengawasan Umum Komisaris Jenderal Dwi Prayitno saat menjadi narasumber di RDP Komisi XI tentang Tax Amnesty, Jakarta, 26 April 2016. TEMPO/Inge

TEMPO.CO, Jakarta - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) hari ini menggelar aksi teatrikal di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam aksinya, Fitra menolak kebijakan tax amnesty dari pemerintah. Manajer Advokasi Sekretariat Nasional Fitra Apung Widadi mendesak KPK mengawasi pembahasan Undang-Undang Tax Amnesty. "KPK harus mengawasi proses pembahasan UU Tax Amnesty yang rawan transaksional," ucapnya di gedung KPK, Selasa, 21 Juni 2016.

Apung mengatakan pihaknya telah menghitung bahwa aliran dana yang akan diterima dari kebijakan tax amnesty tersebut hanya Rp 60 triliun, yang akan masuk ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jumlah itu akan masuk apabila angka pengampunan patriasi hanya 2-3 persen. Fitra menilai uang tersebut tidak akan menyelamatkan APBN.

Apung juga menyebutkan Bank Indonesia dalam hitungannya mengatakan hanya Rp 59 triliun yang akan masuk ke APBN. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, ujar dia, telah menegaskan bahwa uang tax amnesty tidak akan dapat menutup defisit pendapatan negara. Ia menilai pemerintah harus berani mematok tarif pengampunan sebesar 35-50 persen untuk menjadi negara yang berdaulat.

Menurut Apung, pihaknya meminta KPK berpihak kepada rakyat dengan cara menolak kebijakan tax amnesty. Ia menilai tax amnesty adalah bentuk perekonomian yang tunduk pada kekuasaan pemodal. "Hal ini harus dilawan, ditolak bersama," tuturnya.

Apung mengatakan pembahasan rancangan undang-undang yang dilakukan secara tertutup akan rawan transaksional. Mereka menduga ada sponsor dalam pembahasan aturan tersebut. Jadi pihaknya meminta KPK mengawasi adanya indikasi transaksional dalam pembahasan Rancangan UU Tax Amnesty.

DANANG FIRMANTO




Berita terkait

KPK Yakin Rafael Alun akan Divonis Bersalah dalam Sidang Putusan Tipikor Hari Ini

4 Januari 2024

KPK Yakin Rafael Alun akan Divonis Bersalah dalam Sidang Putusan Tipikor Hari Ini

KPK meyakini PN Jakpus akan menyatakan bersalah terdakwa eks pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo dalam pembacaan vonis.

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Ungkit Jasa ke Negara Agar Dibebaskan, IM57: Jangan Kaburkan Tindakan Koruptif

3 Januari 2024

Rafael Alun Ungkit Jasa ke Negara Agar Dibebaskan, IM57: Jangan Kaburkan Tindakan Koruptif

Ketua IM57+ Institute M Praswad Nugraha mengatakan jasa Rafael Alun sebagai abdi negara sudah terbayar melalui gaji dan fasilitas.

Baca Selengkapnya

Ganjar Kritik Sistem Perpajakan: Ruwet, Mestinya Diurus Lembaga di Bawah Presiden

12 Desember 2023

Ganjar Kritik Sistem Perpajakan: Ruwet, Mestinya Diurus Lembaga di Bawah Presiden

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengusulkan supaya pajak diurus oleh lembaga yang langsung di bawah presiden.

Baca Selengkapnya

Strategi Ganjar Genjot Pajak: Jangan Berburu di Kebun Binatang, Jangan Mancing di Kolam

12 Desember 2023

Strategi Ganjar Genjot Pajak: Jangan Berburu di Kebun Binatang, Jangan Mancing di Kolam

Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengkritik implementasi sistem perpajakan di Indonesia yang menurutnya masih rumit.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kementerian ESDM soal Kebocoran Dokumen, Rincian Biaya Renovasi Stadion Piala Dunia U-20

8 April 2023

Terpopuler: Kementerian ESDM soal Kebocoran Dokumen, Rincian Biaya Renovasi Stadion Piala Dunia U-20

Kementerian ESDM angkat bicara soal ramainya pemberitaan soal bocornya dokumen penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pelaporan Program Tax Amnesty Diperpanjang, Teten Minta Data Penjual Pakaian Bekas Impor

7 April 2023

Terkini: Pelaporan Program Tax Amnesty Diperpanjang, Teten Minta Data Penjual Pakaian Bekas Impor

Ditjen Pajak merelaksasi batas waktu penyampaian laporan realisasi repatriasi dan/atau investasi wajib pajak dalam rangka program tax amnesty.

Baca Selengkapnya

Ditjen Pajak Perpanjang Waktu Pelaporan Program Tax Amnesty hingga 31 Mei, Ini Alasannya

7 April 2023

Ditjen Pajak Perpanjang Waktu Pelaporan Program Tax Amnesty hingga 31 Mei, Ini Alasannya

Ditjen Pajak Kemenkeu merelaksasi batas waktu penyampaian laporan realisasi repatriasi dan/atau investasi wajib pajak dalam rangka Program Pengungkapan Sukarela (PPS) atau tax amnesty hingga 31 Mei.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Rilis Sukuk Seri PBS035 untuk Peserta Tax Amnesty, Ini Besaran Imbal Hasilnya

1 Maret 2023

Kemenkeu Rilis Sukuk Seri PBS035 untuk Peserta Tax Amnesty, Ini Besaran Imbal Hasilnya

Keuangan (Kemenkeu) menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara seri PBS035 sebesar Rp156,522 miliar.

Baca Selengkapnya

Staf Khusus Sri Mulyani Jelaskan Alasan Tidak Ada Lagi Tax Amnesty

31 Juli 2022

Staf Khusus Sri Mulyani Jelaskan Alasan Tidak Ada Lagi Tax Amnesty

Yustinus Prastowo menegaskan pemerintah tidak akan lagi mengadakan program pengampunan pajak atau tax amnesty.

Baca Selengkapnya

Negara Asal Deklarasi dan Repatriasi Harta, Sri Mulyani: Pertama dan Mayoritas Tetap di Singapura

2 Juli 2022

Negara Asal Deklarasi dan Repatriasi Harta, Sri Mulyani: Pertama dan Mayoritas Tetap di Singapura

Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, terdapat 15 negara asal deklarasi dan repatriasi harta bersih yang mengikuti program pengungkapan sukarela (PPS)

Baca Selengkapnya