Tunggu KPK, PPATK Siap Telusuri Aliran Duit Rp 30 M ke Teman Ahok

Reporter

Selasa, 21 Juni 2016 14:37 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, menghadiri penghitungan satu juta ktp di Sekretariat Teman Ahok, Jakarta, 19 Juni 2016. Teman Ahok menyatakan telah berhasil mengumpulkan satu juta KTP untuk mendukung pencalonan Basuki dalam Pilgub mendatang dari jalur independen. M Iqbal Ichsan/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan M. Yusuf mengatakan pihaknya masih menunggu permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam mengusut dugaan aliran dana Rp 30 miliar ke Teman Ahok. "Kami masih menunggu info dari KPK," ucap Yusuf di gedung DPR, Jakarta, Selasa, 21 Juni 2016.

Namun, ujar dia, pihaknya sebagai lembaga inteligen keuangan bisa bergerak tanpa diminta pihak mana pun. "Kami tidak bisa katakan, terjemahkan saja sendiri," tutur Yusuf.

Saat ini, kata dia, pihaknya masih menunggu permintaan KPK untuk mendetailkan asal aliran dana dan siapa yang mengalirkan dana tersebut. "Ini kan info dari Pak Junimart. By transfer atau by cash, kami tidak tahu," ucapnya.

Sebelumnya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Junimart Girsang, bertanya soal aliran dana ke Teman Ahok dalam rapat kerja bersama KPK pada 15 Juni 2016. "Kami mendapat info, ada dana pengembang reklamasi Rp 30 miliar untuk Teman Ahok melalui Sunny dan Cyrus,” ujar Junimart saat itu.

Ketua KPK Agus Rahardjo menjawab pertanyaan Junimart dengan menuturkan komisi antikorupsi akan menerbitkan surat penyelidikan perkara itu. “Kelihatannya ada yang cukup besar dan perlu waktu cukup lama,” katanya. Kepada wartawan seusai rapat, Agus menyebutkan, “Informasinya sudah ada. Tinggal memperdalam saja sebenarnya.”

Perkara ini mengemuka setelah KPK mengusut suap rancangan peraturan daerah DKI Jakarta tentang reklamasi. Diduga, perkara ini melibatkan anggota staf ahli Ahok, Sunny Tanuwidjaja, yang sudah dicegah ke luar negeri karena terekam bercakap dengan Sugianto Kusuma, bos Agung Sedayu, pemilik lima pulau, dan Mohamad Sanusi, anggota DPRD DKI dari Partai Gerakan Indonesia Raya sebagai penerima suap. Percakapan itu diduga membicarakan kontribusi tambahan reklamasi sebesar 15 persen x luas lahan reklamasi yang bisa dijual x nilai jual obyek pajak.

ARKHELAUS WISNU




Berita terkait

Dirayu Gabung PSI, Ahok: Saya Dipenjara Masih Kalian Manfaatkan

18 Februari 2020

Dirayu Gabung PSI, Ahok: Saya Dipenjara Masih Kalian Manfaatkan

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan sempat dirayu oleh PSI agar bergabung ke partai itu. Padahal, dia masih di dalam penjara.

Baca Selengkapnya

Staf Ahok Terpecah Jadi Dua Kubu Setelah Isu Korupsi Reklamasi Jakarta

17 Februari 2020

Staf Ahok Terpecah Jadi Dua Kubu Setelah Isu Korupsi Reklamasi Jakarta

Staf Ahok terpecah menjadi dua kubu setelah mencuat perkara suap reklamasi Teluk Jakarta dan laporan Majalah Tempo soal dugaan aliran dana ke Teman Ahok pada Juni 2016.

Baca Selengkapnya

Kurawa Penuduh Media Dibayar Anies Pernah Buat Buku Tentang Ahok

6 Januari 2020

Kurawa Penuduh Media Dibayar Anies Pernah Buat Buku Tentang Ahok

Akun yang mencantumkan nama Rudi Valinka itu mencuitkan tuduhan bahwa sejumlah media dibayar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Eks Teman Ahok Bikin Festival Musik untuk Dukung Jokowi - Ma'ruf

11 Maret 2019

Eks Teman Ahok Bikin Festival Musik untuk Dukung Jokowi - Ma'ruf

Menurut Amalia, kegiatan ini merupakan kampanye positif dari pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Eks Relawan Teman Ahok Bantah Produksi Tabloid Pembawa Pesan

3 Februari 2019

Eks Relawan Teman Ahok Bantah Produksi Tabloid Pembawa Pesan

Bawaslu tengah menelisik beredarnnya Tabloid Pembawa Pesan yang diduga bermuatan kampanye.

Baca Selengkapnya

Mantan Teman Ahok Ajak Ahoker Alihkan Dukungan ke Jokowi

1 Februari 2019

Mantan Teman Ahok Ajak Ahoker Alihkan Dukungan ke Jokowi

Pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas dan Singgih Widyastono, menyatakan mendukung calon presiden 01, Joko Widodo alias Jokowi di Pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Ahok Bebas, Sejuta Teman Belum Siapkan Sambutan Istimewa

23 Januari 2019

Ahok Bebas, Sejuta Teman Belum Siapkan Sambutan Istimewa

Teman Ahok yang kini berubah nama menjadi Sejuta Teman Ahok belum merancang agenda khusus untuk menyambut momentum Ahok bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

Teman Ahok Terbuka Jika Dipertemukan dengan Ma'ruf Amin

25 September 2018

Teman Ahok Terbuka Jika Dipertemukan dengan Ma'ruf Amin

Politikus Golkar Nusron Wahid mengungkapkan rencananya untuk mempertemukan relawan Teman Ahok dengan cawapres Jokowi, Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid Berencana Pertemukan Ma'ruf Amin dengan Teman Ahok

25 September 2018

Nusron Wahid Berencana Pertemukan Ma'ruf Amin dengan Teman Ahok

Setelah berhasil mempertemukan Ma'ruf Amin dengan Relawan Nusantara, Nusron Wahid berencana pertemukan calon wakil presiden itu dengan Teman Ahok.

Baca Selengkapnya

Relawan Teman Ahok Berubah Jadi Sejuta Teman Dukung Jokowi

29 Agustus 2018

Relawan Teman Ahok Berubah Jadi Sejuta Teman Dukung Jokowi

Relawan Teman Ahok bertransformasi menjadi gerakan Sejuta Teman untuk mendukung pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya