Disebut Terima Rp 30 M, Ini Jejak Rekam Penggawa Teman Ahok  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 16 Juni 2016 08:33 WIB

Pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas dan Aditya Yogi Prabowo bersama para relawan dalam acara potong tumpeng Teman Ahok di jalur perseorangan, di Graha Pejaten, Jakarta, 11 April 2016. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Teman Ahok didirikan lima anak muda pada Maret 2015. Mereka adalah Amalia Ayuningtyas, Singgih Widiyastono, Muhammad Fathony, Aditya Yogi Prabowo, dan Richard Saerang. Tujuannya, mendukung Basuki Tjahaja Purnama menghadapi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta yang berseteru dengannya soal anggaran siluman.





Kelimanya berusia 22-24 tahun, pernah menjadi bagian dari tim sukses pasangan Joko Widodo-Basuki pada pemilihan gubernur 2012. Karena perseteruan dengan DPRD itu, Teman Ahok kemudian menggalang dukungan untuk Basuki agar ia maju dalam pemilihan gubernur 2017 dari jalur perseorangan.

BACA: KPK Usut Rp 30 Miliar dari Pengembang ke Teman Ahok

Teman Ahok mulai mengumpulkan KTP pada Juli 2015 sebagai bekal Basuki alias Ahok mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur. Mereka mendirikan posko di pusat-pusat belanja dan menjual berbagai suvenir yang berkaitan dengan Gubernur Basuki.



Biaya awal pendirian Teman Ahok berasal dari Hasan Nasbi, CEO Cyrus Network, lembaga survei politik, sebesar Rp 500 juta. Setelah itu, Teman Ahok tak pernah membuka ihwal sumber dana untuk membiayai kegiatan mengumpulkan KTP warga Jakarta.

BACA: Sunny Tanuwidjaja Disebut Perantara Rp 30 M ke Teman Ahok

Hingga Rabu, 14 Juni 2016, situs Temanahok.com mencatat 986.315 lembar salinan KTP sudah terkumpul untuk mendukung pasangan Basuki-Heru Budi Hartono. Ahok memberi syarat dia akan maju melalui jalur independen dengan dukungan itu jika KTP telah terkumpul 1 juta lembar.



Nama Teman Ahok menjadi pusat perhatian di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Juni 2016, setelah politikus PDI Perjuangan, Junimart Girsang, mempertanyakan kepada KPK adanya aliran Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi ke Teman Ahok. Singgih membantah kucuran Rp 30 miliar ke Teman Ahok.

Menanggapi pertanyaan Junimart, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan lembaganya tengah mendalami informasi itu dan pemimpin KPK akan segera menerbitkan surat perintah penyelidikan. "Kasus ini cukup besar dan terkait dengan kasus induknya, yaitu suap reklamasi," ujarnya.

LINDA HAIRANI | TIM TEMPO



Baca juga:
Begini Cara Mudah Mendeteksi Calon Juara Euro 2016
Euro, Copa, Dominasi Eropa


Advertising
Advertising


Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

3 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

32 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

32 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

46 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

50 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

51 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

51 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

55 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya