Suap di Sektor Tambang Terjadi dari Hulu Sampai Hilir

Reporter

Selasa, 14 Juni 2016 14:03 WIB

Dua aktivis lingkungan membentangkan poster yang berisi sindiran terhadap blasting perdana PT Bumi Suksesindo di pinggir jalan dekat akses masuk area tambang Tumpang Pitu, Pesanggaran, Banyuwangi, 27 April 2016. TEMPO/DAVID PRIYASIDHARTA

TEMPO.CO, Malang - Sekretaris Jenderal Transparansi International Indonesia (TII) Dadang Tri Sasongko mengatakan sebesar 5,2 persen total biaya produksi di sektor pertambangan digunakan untuk suap. “Suap di sektor tambang terjadi mulai dari hulu sampai hilir,” ujar Dadang, di kantor Malang Corruption watch (MCW), Senin malam, 13 Juni 2016.

Suap diberikan dalam bentuk donasi politik saat pemilihan kepala daerah, dan uang pelicin. Juga gratifikasi kepada pejabat pemerintahan.

Korupsi sumber daya alam terjadi mulai proses legislasi, seperti mengubah pasal dalam Undang Undang demi menguntungkan kelompok usaha tertentu. Mempengaruhi Peraturan Gubernur, dan Peraturan Daerah. Selain itu juga dalam proses perizinan, dan suap kepada aparat penegak hukum.

"Meski bermasalah aparat penegak hukum membiarkan," kata Dadang. Persoalan kompleks, kata dia, mulai dari birokrasi, partai politik dan penegakan hukum terlibat. Ada jejaring korupsi multi level yang disebut korupsi politik. Dampaknya terjadi kerusakan lingkungan dan konflik horizontal.

Menurut dia, sumber daya alam adalah aset publik yang dikorupsi. Korupsi terjadi melalui kerjasama antara swasta, politikus, penegak hukum dan birokrat. "Seperti kasus Salim Kancil di Lumajang. Banyak yang terlibat, termasuk polisi."

KPK digoyang, Dadang menambahkan, setelah masuk wilayah pertambangan. Industri tambang, merupakan industri paling politis. Politikus pun terlibat. Mereka memiliki tambang, dan pejabat tinggi juga berperan. Bahkan juga melibatkan militer dan aparat hukum. Sedangkan kemampuan masyarakat sipil tak bisa membendung, perlu strategi dan diasah.

Survei TII menemukan lapangan usaha yang berisiko suap tinggi selain pertambangan adalah sektor konstruksi. Sektor ini menempati urutan paling tinggi.

EKO WIDIANTO



Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 jam lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

14 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

2 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

5 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

8 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

10 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

26 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

27 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

27 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

28 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya