TEMPO.CO, Padang - Seekor harimau Sumatera ditemukan terjerat dalam perangkap yang dibuat Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat di Balai Selasa, Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan.
Hal itu dikemukakan Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Sumatera Barat Surajiya. Menurut dia, BKSDA membuat perangkap guna menangkap harimau untuk kemudian dipindahkan ke habitatnya. "Masyarakat setempat melaporkan sapi mereka sering dimakan harimau," ujarnya, Minggu, 12 Juni 2016.
Surajiya menjelaskan, perangkap dipasang pada Sabtu, 4 Juni 2016. Tak sampai sepekan, tepatnya Jumat, 10 Juni 2016, harimau berjenis kelamin betina itu terperangkap. Sabtu, 11 Juni 2016, BKSDA bersama masyarakat setempat telah mengevakuasi harimau dari dalam perangkap. "Kondisinya 90 persen sehat. Hanya ada sedikit lecet di punggung dan ekor, kemungkinan terkena besi saat terjerat perangkap," katanya.
Surajiya mengatakan harimau yang berumur 5 tahun itu kemungkinan besar akan dilepaskan kembali ke habitatnya, yakni di kawasan konservasi. Namun BKSDA sedang melakukan survei lokasi konservasi yang cocok dengan harimau tersebut. Di antaranya di Pangena, Malampeh, dan Barisan Sabtu.
Hingga saat ini, BKSDA Sumatera Barat belum memutuskan di kawasan konservasi mana harimau itu dilepas. Itu sebabnya, untuk sementara waktu, harimau itu dititipkan dulu di Kebun Binatang Bukittinggi. "Belum kami tetapkan. Kami masih survei. Makanya untuk sementara kami titipkan di Kebun Binatang Bukittinggi," ucap Surajiya.