Terdeteksi 7 Titik Api, Kalteng Siaga Kebakaran Hutan

Reporter

Jumat, 10 Juni 2016 23:03 WIB

Kebakaran hutan di luar kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 1 November 2015. Kebakaran hutan merupakan peristiwa yang selalu terjadi setiap tahun, pada akhir musim hujan, selama 18 tahun terakhir. Ulet Ifansasti/Getty Images

TEMPO.CO, Palangkaraya-Berdasarkan pantauan Badan Meteorogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara Cilik Riwut, Palangkaraya, selama Mei ditemukan tujuh titik api (hotspot) di Kalimantan Tengah. Agar tidak terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan seperti 2015, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar apel siaga di halaman kantor gubernur, 10 Juni 2016.

Wakil Gubenur Kalimantan Tengah Habib Said Ismail mengatakan walau hanya terpantau tujuh titik panas selama Mei, namun semua pihak diminta waspada. Apalagi saat ini sedang memasuki musim kemarau yang puncaknya diperkirakan Agustus.

“Kita mengacu pada arahan Bapak Presiden dalam rapat koordinasi pada 18 Januari 2016 yang meminta kita waspada kebakaran lahan. Presiden menginginkan 2016 kita bebas asap," ujar Habib.

Selain itu apel siaga juga untuk mensinergikan antar instansi dalam mengelola kebakaran hutan dan meninggalkan egosektoral. Tujuannya agar pencegahan dan pengendalian kebakaran bisa tertangani maksimal. ”Presiden juga menginstruksikan penegakan hukum terhadap pembakaran lahan terus dilaksanakan. Perlu diambil langkah tegas," tutur Habib.

Menurut Habib pihaknya sudah melakukan pantroli terpadu antara masyarakat dan unsur aparat keamanan baik dari TNI, Polri, Manggala Agni, regu–regu pengendalian kebakaran hutan sektor perkebunan, kehutanan dan pertambangan. Konsorsium jasa kontruksi dan Bank Pembangunan Kalteng, kata dia, juga telah menggali sumur bor.

Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah Sipet Hermanto membenarkan bahwa hingga 31 Mei lalu titik panas yang terpantau ada 7 titik. Dia mewaspadai hal tersebut agar titik panas tidak berkembang menjadi 4.142 seperti 2015. "Berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup, titik api itu melalap 441.665 hektare lahan tahun lalu," ujar dia.

Sipet mengimbuhkan tahun ini pihaknya punya target menggali 2 ribu sumur bor di seluruh kabupaten/kota. Namun jumlah yang terealisasi baru 204 buah dan hanya di Palangkaraya. "Dengan apel siaga ini pencegahan kebakaran hutan dan lahan diharapkan bisa lebih terkoordininasi," ucapnya.

KARANA W.

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

14 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

22 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

47 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

51 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

52 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

52 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

52 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

53 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

57 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya