Fuad Amin Dicopot dari Ketua DPRD Bangkalan

Reporter

Jumat, 10 Juni 2016 05:10 WIB

Fuad Amin Imron, Ketua DPRD Bangkalan. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Bangkalan - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Kamis, 9 Juni 2016, menggelar sidang paripurna dengan agenda penetapan Imron Rosadi sebagai Ketua DPRD Bangkalan. Posisi Fuad Amin Imron sebagai Ketua DPRD Bangkalan dicopot akibat terlibat kasus korupsi dana minyak dan gas bumi. Fuad dihukum 15 tahun penjara.

Sidang Paripurna dipimpin Wakil Ketua I DPRD Bangkalan Fatkurrahman. Sidang berjalan lancar. Seluruh anggota Dewan langsung sepakat dan menyetujui penetapan Imron Rosadi. "Lebih dari separuh anggota Dewan hadir sehingga sudah kuorum," kata Wakil Ketua III DPRD Bangkalan Latif Amin usai sidang.

Sebagai adik Fuad Amin, Latif mengaku sama sekali tidak keberatan dengan pencopotan kakaknya. Bagi dia, posisi ketua DPRD merupakan hak Partai Gerindra sebagai peraih kursi terbanyak, yaitu 10 kursi. Saat ditetapkan sebagai Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin adalah Ketua DPC Partai Gerindra Bangkalan.

Fuad Amin meraih kursi pimpinan Dewan setelah melepaskan jabatannya sebagai Bupati Bangkalan yang didudukinya selama dua periode. Jabatan Bupati diperolehnya atas dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partainya saat itu. Kursi Bupati Bangkalan berpindah kepada anaknya, Makmun Ibnu Fuad, yang memenangkan Pilkada secara mutlak.

Menurut Latif, Imron Rosadi yang menggantikan kakaknya adalah sosok yang tepat. "Imron itu senior di Dewan karena sudah dua periode menjadi anggota Dewan," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bangkalan lainnya, Abdurrahman, mengatakan meski telah ditetapkan dan disetujui mayoritas anggota, Imron Rosadi belum resmi menjadi ketua. Dia baru bisa menduduki kursi ketua Dewan setelah turun surat persetujuan dari Gubernur Jawa Timur. "Tahapannya, setelah sidang paripurna, surat keputusan penetapan Imron Rosadi diserahkan ke bupati untuk diteruskan kepada gubernur," ucapnya.

Abdurrahman mengatakan, tidak ada masalah Imron Rosadi menjadi Ketua DPRD Bangkalan. Dia juga mengakui jabatan itu menjadi hak mutlak Partai Gerindra sebagai pemenang pemilu legislatif di Bangkalan pada 2014 lalu. "Siapa pun ketuanya, keputusan DPRD adalah kolektif kolegial, harus disetujui semua pimpinan," katanya.

Sementara itu, Imron Rosadi tampak sumringah setelah ditetapkan menjadi Ketua Dewan. Dia beberapa kali masuk ke ruangan ketua Dewan, yang di pintu depannya masih terpasang papan nama KH Fuad Amin Imron. Sejak Fuad Amin ditangkap tangan oleh aparat Komisi Pemberantasan Korupsi Februari 2014 lalu, ruangan itu selalu tertutup rapat. "Ini tugas partai, tugas yang berat," kata Imron.

Sebelum didapuk jadi ketua Dewan, Imron menjabat Ketua Fraksi Gerindra dan Wakil Ketua Komisi B. "Jabatan itu saya lepas semua, saya fokus menjadi pimpinan Dewan saja," tutur Imron.

Sumber Tempo di internal Partai Gerindra menjelaskan, mulusnya langkah Imron Rosadi memperoleh dukungan mayoritas anggota Dewan tak lepas dari restu Fuad Amin Imron, yang saat ini meringkuk di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta. "Kalau tanpa restu FA, partai tidak akan berani utak-atik posisi Ketua Dewan," katanya.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

1 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

4 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

36 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

43 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

47 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

51 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

4 Maret 2024

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

2 Maret 2024

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya