Penjelasan Pentingnya Kemenhan Punya Badan Intelijen Sendiri

Reporter

Editor

Elik Susanto

Kamis, 9 Juni 2016 18:27 WIB

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersama Minister of Defense Acquisition Program Administration Republik Korea Chang Myoungjin (kanan) dan Duta Besar Republik Korea, Cho Taiyoung (kiri), menjawab pertanyaan awak media seusai melakukan penandatangan kontrak kesepakatan jangka panjang, di Kementerian Pertahanan, Jakarta, 7 Januari 2016. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo mengatakan dasar rencana membentuk badan intelijen adalah keperluan pembuatan kebijakan. "Kemhan dalam membuat kebijakan butuh input data yang komprehensif, ini tak hanya soal pengawasan pertahanan di negara atau negara-negara lain,' kata Widodo di ruang rapat Komisi Pertahanan DPR RI, Kamis, 9 Juni 2016.

Intelijen di lingkungan Kementerian Pertahanan, kata Widodo, berguna untuk mengidentifikasi sumber daya dalam negeri yang bisa mendukung pertahanan. Sumber daya itu meliputi, pangan, energi, bahkan industri maritim. "Termasuk potensi pertahanan di daerah, itu didata sebagai komponen pendukung dan komponen cadangan. Fungsinya dipakai jika suatu saat negara dalam kondisi darurat."

Sebelumnya Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan pentingnya pembentukan intelijen di Kementerian Pertahanan. Ia mengatakan hampir semua Kementerian Pertahanan di dunia mempunyai intelijen. "Selain intelijen dalam negeri dan hukum, harus ada intelijen pertahanan," ucap Ryamizard di Jakarta, Senin, 6 Juni 2016.

BACA: Ryamizard: Kementerian Pertahanan Perlu Intelijen Sendiri

Widodo menjelaskan, lembaga ini dijamin tidak akan tumpang tindih seperti Badam Intelijen Negara (BIN) dan Badan Intelijen Strategis (Bais). "Kalau Bais itu kan operasional di bawah Panglima TNI, menangani kekuatan yang konvensional antarangkatan bersenjata, kalau di Kementerian Pertahanan mengawasi resources (sumber daya)," kata Widodo.

Sedangkan BIN, kata Widodo, bekerja pada presiden untuk lingkup yang lebih luas. BIN membantu pembentukan kebijakan negara, yang meliputi politik, ekonomi, dan sebagainya. "Intelijen yang dikelola Kementerian Pertahanan fokus pada pertahanan saja."

Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR dari PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin menilai pembentukan badan tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI dan Undang-Undang No 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara. "Badan intelijen internal yang ingin dibentuk itu mungkin saja sangat dibutuhkan. Namun, DPR keberatan jika pembentukan badan itu tak sesuai dengan undang-undang," kata Hasanuddin.



Menurut Hasanuddin, DPR tak mempermasalahkan rencana tersebut, bila dasar dan alasannya memang kuat. tentu saja disesuaikan dengan undang-undang. "Kalau dianggap sangat penting, jika perlu ubah undang-undang. Lalu dibicarakan di DPR. Artinya, amankan dulu UU-nya agar tak bertentangan," ujar Hasanuddin.



YOHANES PASKALIS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

4 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

5 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

11 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

12 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

21 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

27 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

27 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

36 hari lalu

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

Panglima TNI Agus Subiyanto mengangkat Mayjen TNI Yudi Abrimantyo sebagai Kabais TNI yang baru. Ini profil anak buah Prabowo di Kemenkahn.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

37 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya

Bertemu Prabowo di Kemhan, AHY Ucapkan Selamat atas Gelar Jenderal Kehormatan

55 hari lalu

Bertemu Prabowo di Kemhan, AHY Ucapkan Selamat atas Gelar Jenderal Kehormatan

Menteri ATR/BPN AHY bertemu dengan Menhan Prabowo di kantor Kemhan kemarin. AHY mengatakan pertemuan itu untuk mengucapkan selamat ke Prabowo.

Baca Selengkapnya