Surat Salah Tulis Nama KPK Dibuat Pegawai Tamatan SMA  

Reporter

Kamis, 9 Juni 2016 15:37 WIB

Gedung KPK. TEMPO/ Bagus Prasetiyo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Soedarmo, mengatakan surat Kemendagri yang salah tulis kepanjangan Komisi Pemberantasan Korupsi dibuat oleh pegawai outsourcing. Surat itu ditujukan kepada KPK, tapi dalam surat tersebut terjadi kesalahan penulisan kepanjangan KPK, yakni Komisi Perlindungan Korupsi.

Soedarmo mengatakan pegawai yang membuat surat tersebut telah diperiksa dan diberikan sanksi. "Kami pecat, ini risiko," kata dia di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 9 Juni 2016.

Menurut dia, pemecatan dilakukan agar menjadi pelajaran bagi anggota staf yang lain, sehingga kejadian serupa tidak terulang. Ia mengatakan sanksi pemecatan diberikan karena dalam pengangkatan outsourcing ada perjanjian siap diberhentikan bila melakukan kesalahan. "Kalau PNS, ya ada teguran dulu," kata Soedarmo.

Dia menegaskan, tidak ada unsur sabotase dengan kejadian salah tulis kepanjangan KPK tersebut. Ia memastikan kekeliruan itu murni karena kesalahan manusia atau human error. Kesimpulan tersebut diperoleh setelah Soedarmo mendapat keterangan dan mendalami kronologinya.

Pegawai yang membuat surat salah tulis kepanjangan KPK itu baru tiga bulan bekerja di Kemendagri sebagai tenaga outsourcing. "Kebetulan pendidikannya tidak terlalu tinggi, artinya masih lulusan SMA," kata dia.

Soedarmo menjelaskan mulanya staf tersebut diminta bantuan untuk mengetik alamat yang dituju. Padahal sebenarnya hal ini bukan tugas pokok dia. "Seharusnya ada petugas lain," ujarnya.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

15 jam lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

1 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

5 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

6 hari lalu

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

7 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

8 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

11 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

14 hari lalu

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.

Baca Selengkapnya

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

15 hari lalu

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.

Baca Selengkapnya

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

23 hari lalu

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

Sejarah THR yang sempat diprotes kaum buruh

Baca Selengkapnya