Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok datang ke Teman Ahok Fair dengan membeli tiket masuk sendiri di Gudang Sarinah, 29 Mei 2016. Tempo/ Destrianita
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan jumlah pengumpulan kartu tanda penduduk (KTP) yang dilakukan oleh relawannya hampir mencapai satu juta. Diperkirakan jumlah KTP tersebut genap satu juta pada 20 Juni mendatang.
Untuk maju dalam pemilihan gubernur lewat jalur non-partai, Ahok bersama Heru Budi Hartono, yang saat ini menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), harus mengumpulkan satu juta KTP untuk memenuhi syarat yang diberikan oleh komisi pemilihan umum daerah (KPUD).
KPUD mensyaratkan pasangan calon non-partai untuk menggalang dukungan hingga minimal 532.210 pemilih atau 7,5 persen dari daftar pemilih tetap. Sampai hari ini, berdasarkan pantauan dari situs yang dibuat oleh tim relawannya, www.temanahok.com, jumlah KTP yang telah terkumpul sudah mencapai 940.779 lembar.
Ahok sebelumnya pernah berjanji akan hadir dalam perayaan Teman Ahok jika jumlah KTP sudah mencapai satu juta lembar. Ahok akan menyempatkan diri jika Teman Ahok berhasil mencapai target. "Sejuta ya, kita lihat nanti saja," kata dia.
Meskipun berembus kabar bahwa Ahok akan merapat dan diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ahok memutuskan untuk tetap mengambil jalur non-partai bersama relawannya meskipun ada peluang gagal verifikasi KTP yang telah terkumpul.
"Kami sudah mau kumpulin hampir satu juta (KTP) dan nanti akan diverifikasi. Walaupun diverifikasi ada kemungkinan gagal, ya, kami jalan terus saja," tutur Ahok.
Proses verifikasi terhitung sejak pasangan Ahok-Heru menyerahkan berkas persyaratan mereka. Jika ternyata dalam proses verifikasi perolehan KTP untuk Ahok-Heru tidak memenuhi syarat, Ahok mengatakan ia sudah tidak diperbolehkan kembali mendaftar meski harus lewat partai. "Kalau proses itu gagal, kamu enggak boleh didaftarin proses itu lagi, loh. Enggak boleh," kata dia.