Orang Gila Dipasung, Komnas HAM: Keluarga Malu

Reporter

Senin, 6 Juni 2016 17:44 WIB

Suhananto (30 tahun), penerita gangguan mental duduk di dalam kurungan di kecamatan Jambon, Ponorogo, Jawa Timur, 26 Maret 2016. Lebih dari 400 orang menderita cacat psikososial di Ponorogo. Ulet Ifansasti/Getty Images

TEMPO.CO, Madiun – Koordinator Subkomisi Pemantauan dan Investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Siane Indriani, mengatakan ada dua kendala yang menyebabkan orang sakit jiwa hidup dalam pasungan. "Pertama pada pelaksananya mulai dari kepala desa, dinas sosial, dan dinas kesehatan. Kedua pada keluarganya,’’ kata Siane saat dihubungi Tempo, Senin, 6 Juni 2016.

Menurut dia, koordinasi para pihak tersebut belum berjalan maksimal sehingga program penyembuhan yang dijalankan pemerintah berjalan lambat. Pihak keluarga, Siane melanjutkan, kurang memahami bahwa sakit jiwa bisa diobati secara medis.

Mereka juga merahasiakan apabila ada anggota keluarganya yang mengalami masalah disabilitas jiwa. "Karena malu dan mengganggap penyakit ini adalah kutukan,’’ ujarnya.

Di sisi lain, pihak pemerintah desa, kelurahan dan instansi terkait lainnya kesulitan mendata orang yang mengalami gangguan jiwa. Kondisi ini, kata Siane, berpengaruh pada minimnya jumlah pasien disabilitas jiwa yang dirawat di rumah sakit.

Di Jawa Timur yang melaksanakan program bebas pasung, misalnya, kapasitas maksimal Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur, Surabaya sebanyak 300 pasien namun hanya terisi 200 orang. Jumlah pasien yang diketahui Komnas HAM pertengahan Mei lalu berbanding terbalik dengan program pemberian obat gratis yang dijalankan rumah sakit setempat.

RSJ Menur Surabaya, merupakan salah satu tempat yang didatangi tim Komnas HAM saat melakukan investigasi orang sakit jiwa dalam pasungan bulan lalu di Jawa Timur. Sebelum ke sana, Siane dan beberapa staf Komnas HAM mendatangi warga yang mengalami disabilitas jiwa di Ponorogo, Blitar, Lamongan, dan Sampang.

Menurut Siane, dari kunjungan ke sejumlah kabupaten itu pihaknya mengetahui beberapa penyebab lain sehingga pemasungan orang sakit jiwa masih ada. Dari 14 orang yang dikunjungi mayoritas karena keluarganya takut orang disabilitas mengamuk.

Sehingga keluarganya memilih mengambil jalan pintas dengan memasung. "Keluarga tidak sabar. Padahal, pengobatan bagi mereka butuh waktu lama dan bisa saja seumur hidup,’’ kata Siane.

Ketidaksabaran keluarga dalam proses pengobatan orang sakit jiwa, katanya, karena terbentur masalah biaya. Mayoritas di antara mereka hidup di bawah garis kemiskinan dan hanya ditopang oleh seorang nenek yang sudah renta. Kondisi ini seperti yang diketahui Komnas HAM di Desa Bulurejo, Desa Carangrejo, Kecamatan Sampung, Ponorogo.

Suyatno, kepala dusun setempat mengatakan tiga warganya yang menderita sakit jiwa sengaja dibelenggu oleh keluarganya karena membahayakan orang lain. Saat belenggu dilepas, mereka sering mengamuk dengan memecah kaca rumah dan memukuli warga. "Kami berharap, kalau memang mereka bisa disembuhkan, ya, disembuhkan. Kalau tidak, agar kesejahteraan keluarga ditingkatkan,” katanya.

Penderita sakit jiwa, kata Suyatno, hidup di bawah garis kemiskinan. Keluarga tidak bisa memeriksakan penderita tersebut ke rumah sakit khusus secara rutin karena terbentur biaya. Bahkan dua di antara penderita hanya hidup bersama ibunya yang sudah renta.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

3 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

7 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.

Baca Selengkapnya

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.

Baca Selengkapnya

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

14 Februari 2024

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?

Baca Selengkapnya

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

13 Februari 2024

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

8 Februari 2024

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.

Baca Selengkapnya

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.

Baca Selengkapnya