Kesulitan Ekonomi, TKW Rita Merantau Setelah Lulus SMA  

Reporter

Jumat, 3 Juni 2016 22:16 WIB

Rita Krisnawati, TKW asal Ponorogo yang terancam hukuman mati di Malaysia. youtube.com

TEMPO.CO, Ponorogo - Rita Krisdianti, tenaga kerja wanita asal Desa Gabel, Kecamatan Kauman, Ponorogo, Jawa Timur, memilih langsung bekerja ketika lulus sekolah menengah atas pada 2007. Padahal empat teman dekatnya semasa sekolah telah menyarankan Rita agar melanjutkan kuliah.

"Dia tidak mau (kuliah) dan memilih mencari duit ke luar negeri,’’ kata Dinar Istian Andra, teman sekelas Rita saat sama-sama tercatat sebagai siswi SMA Bakti Ponorogo, Jumat, 3 Juni 2016.

Baca: Ini Dua Wanita yang Menjebak TKI Rita hingga Divonis Mati

Dinar tidak mengetahui alasan Rita memilih bekerja daripada kuliah. Namun diperkirakan karena faktor ekonomi keluarga yang kurang mendukung. Apalagi Mujiono, sang ayah, meninggal ketika Rita masih SMA. "Maaf ya, mungkin karena kebutuhan di keluarga Rita tinggi (sehingga tidak bisa kuliah),’’ ucap Dinar kepada Tempo.

Setelah lulus SMA, lima sahabat itu berpisah dan putus komunikasi. Dinar dan tiga teman lainnya disibukkan oleh kuliah di beberapa kota. Sedangkan Rita bekerja di luar negeri untuk membantu perekonomian keluarga.

Beberapa tahun kemudian, Rita menghubungi Dinar melalui sambungan telepon seluler. Kala itu, Rita menyatakan sedang berada di Makau. Beberapa bulan kemudian, bungsu dari dua bersaudara itu memberi tahu sahabatnya tengah bekerja di India. "Waktu itu dia bilang bekerja sebagai perawat orang jompo,’’ ucap Dinar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, Rita dua kali pergi ke luar negeri. Pertama, bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Taiwan. Belum genap 5 tahun, ia pulang kampung dan menikah dengan Dwi Nugroho, warga Desa Menang, Kecamatan Jambon, Ponorogo, pada 2012. Selang lima bulan kemudian, dia pergi ke Hong Kong.

Pada Juli 2013, Rita kedapatan membawa tas berisi 4 kilogram sabu-sabu saat transit di bandara Malaysia. Proses hukum bagi dia terus bergulir hingga 21 kali persidangan. Namun Dinar baru mengetahui tentang kasus yang membelit sahabatnya itu pada 2014. "Tidak mengira sampai seperti itu,” ujarnya.

Baca: Pemerintah Utus Da’i Bachtiar Dampingi Rita di Malaysia

Rita divonis hukuman mati oleh Mahkamah Tinggi Penang, Malaysia, pada Senin, 30 Mei 2016. Ia dijerat Pasal 39-B Akta Dadah Berbahaya Tahun 1952 dengan ancaman hukuman gantung jika terbukti bersalah. Kini, pemerintah tengah mengupayakan permohonan banding untuk membebaskan tenaga kerja wanita tersebut dari hukuman mati.

Vonis hukuman mati bagi Rita membuat keluarganya di Ponorogo bersedih. Poniyati, ibu Rita, dan Sardjono, ayah tiri Rita, terpukul. Sejak Senin hingga Kamis kemarin, pintu rumah mereka tertutup. Mereka juga belum bersedia didatangi wartawan.

Volunteer Migrant Institute, Sulistyaningsih, mengatakan kondisi psikologis orang tua Rita membaik. "Mereka sudah optimistis anaknya bisa dibebaskan dari hukuman mati,’’ ujarnya.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

24 Perguruan Silat di Ponorogo Ikrar Damai Jelang Suroan

7 Juli 2023

24 Perguruan Silat di Ponorogo Ikrar Damai Jelang Suroan

Bupati berharap deklarasi ini bisa diejawantahkan dalam tindakan nyata demi mencegah keributan antarkelompok perguruan silat.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

12 Juni 2023

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

TKI ilegal itu tidak terima gaji selama 3 bulan dengan gaji per bulan 1.500RM.

Baca Selengkapnya

Irigasi Kunci Sukses Budidaya Pertanian di Ponorogo

8 September 2021

Irigasi Kunci Sukses Budidaya Pertanian di Ponorogo

Irigasi pertanian diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.

Baca Selengkapnya

180 Seniman Dalam dan Luar Negeri Isi Festival Topeng Ponorogo

28 Juli 2019

180 Seniman Dalam dan Luar Negeri Isi Festival Topeng Ponorogo

Festival Topeng Ponorogo merupakan upaya memperkuat potensi daerah di bidang seni dan budaya.

Baca Selengkapnya

Besok, Nikmati Festival Balon Udara di Ponorogo Jawa Timur

11 Juni 2019

Besok, Nikmati Festival Balon Udara di Ponorogo Jawa Timur

Festival balon udara dapat diadakan sebagai sarana edukasi kepada masyarakat agar tidak menerbangkan balon udara secara liar.

Baca Selengkapnya

Kampanye di Ponorogo, Sandiaga: Tempe di Sini Kayak Batu Bata

21 Desember 2018

Kampanye di Ponorogo, Sandiaga: Tempe di Sini Kayak Batu Bata

Di Pasar Songgolangit, Ponorogo, calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno mengatakan kenaikan harga barang hingga 15 persen.

Baca Selengkapnya

Agenda Kampanye Sandiaga Uno Hari Ini di Ponorogo, Jawa Timur

21 Desember 2018

Agenda Kampanye Sandiaga Uno Hari Ini di Ponorogo, Jawa Timur

Jadwal kampanye terakhir Sandiaga Uno di Angkringan Gayeng, Kelurahan Bangunsari. Ia dijadwalkan bertemu tokoh masyarakat pada 20.30 sampai 21.30.

Baca Selengkapnya

TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

8 Mei 2018

TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

Malaysia masih menjadi urutan pertama sebagai negara tempat TKI bermasalah terbanyak.

Baca Selengkapnya

TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

8 Mei 2018

TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

Jumlah pelaporan TKI bermasalah meningkat. Ini bisa mengindikasikan semakin banyak TKI yang sadar hukum.

Baca Selengkapnya

Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

19 Maret 2018

Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

Indonesia resmi menyampaikan protes ke Arab Saudi dan meminta penjelasan atas eksekusi mati terhadap pekerja migran Zaini Misrin.

Baca Selengkapnya