Panglima TNI: Tidak Usah Khawatir PKI Bangkit karena...

Reporter

Kamis, 2 Juni 2016 15:03 WIB

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menghadiri Simposium Anti PKI hari kedua di Balai Kartini, Jakarta, 2 Juni 2016. TEMPO/Hans Yo

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo meminta masyarakat tidak khawatir terhadap Partai Komunis Indonesia. Gatot berpandangan PKI tidak bisa bangkit karena sudah ada aturan yang melarangnya, yaitu ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor 25 Tahun 1966.

"Lembaga mana yang bisa membubarkan MPR? Jadi enggak usah khawatir," kata Gatot setelah menghadiri acara Simposium Nasional Anti-PKI bertema “Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain” di Balai Kartini, Jakarta, Kamis, 2 Juni 2016.

Baca juga:
Bunuh Diri Mahasiswa UI: 3 Alasan Rahasia Ini Perlu Diungkap
Mahasiswa UI Bunuh Diri: Bukan Soal Nilai, Ini yang Terjadi


Menurut Gatot, kebangkitan PKI tidak bisa hanya dilihat dari permukaan, tapi juga dari bawah permukaan. Selain itu, masih ada ideologi lain yang tak kalah berbahaya, yaitu neokapitalisme dan neoliberalisme. Ia meminta masyarakat bersikap waspada. Menurut dia, TNI akan menjadi benteng utama mencegah komunisme.

Nantinya ada ancaman yang lebih berbahaya lagi. Gatot menyebutkan ancaman itu ialah melonjaknya jumlah penduduk dunia dan krisis energi. Dengan makin bertambahnya penduduk dunia dan ancaman krisis energi, Indonesia mempunyai posisi yang strategis. Hal ini tidak lepas dari sumber daya alam yang dimiliki. Mengutip Presiden Sukarno, Panglima TNI menuturkan suatu hari nanti banyak negara akan iri melihat potensi Indonesia.

Berada di garis Khatulistiwa, Indonesia disebut mempunyai wilayah yang subur. Karena itu, ia meminta semua elemen bangsa bersatu dan bergotong royong mensejahterakan rakyat. "Kalau sejahtera, ideologi apa pun tidak bisa masuk," katanya.

Ihwal alasan kehadirannya dalam Simposium Nasional Anti-PKI itu, Gatot menuturkan, yang menggelar acara tersebut adalah para purnawirawan TNI yang ikut menjaga Indonesia. Selain itu, kehadiran Gatot merupakan bagian dari peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni.

Gatot meminta masyarakat menjadikan Pancasila sebagai falsafah hidup dan sumber hukum. Ia tak ingin ada hukum di Indonesia yang bertentangan dengan Pancasila. "Pancasila itu sumber hukum," ucapnya.

ADITYA BUDIMAN

Baca juga:
Bunuh Diri Mahasiswa UI: 3 Alasan Rahasia Ini Perlu Diungkap
Mahasiswa UI Bunuh Diri: Bukan Soal Nilai, Ini yang Terjadi

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

20 Mei 2022

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan prihatin terhadap kasus pencekalan Ustad Abdul Somad atau UAS di Singapura.

Baca Selengkapnya

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

16 Mei 2022

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

Gatot Nurmantyo tidak merinci apakah dirinya diajak Din hanya sekedar untuk hadir di rakernas atau diajak menjadi kader partai.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

16 Mei 2022

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

Din Syamsuddin menjelaskan Partai Pelita tetap terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik manapun.

Baca Selengkapnya

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

16 Mei 2022

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

Gatot Nurmantyo secara dadakan diminta memberi testimoni soal Partai Pelita dalam Rakernas yang dibuka Din Syamsuddin hari ini.

Baca Selengkapnya