Ini Alasan Pendukung Jokowi Bentuk Partai  

Rabu, 1 Juni 2016 19:29 WIB

Ketua Umum Partai Indonesia Kerja (PIKA) Hartoko Adi Oetomo menjelaskan perihal partai baru yang diinisiasinya. "PIKA sebagian besar pendukung presiden Jokowi, di masa lalu mendukung Jokowi," kata dia di Belezza Shopping Arcade, Victoria Room, Jakarta, 1 Juni 2016. TEMPO/Akmal

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Indonesia Kerja (PIKA) Hartoko Adi Oetomo mengatakan partai yang didirikannya bertujuan mengawal Presiden Joko Widodo.

"Salahkah kami melihat ke masa depan, politik yang tidak dikuasai oleh oligarki melainkan oleh sistem yang baik?" kata Hartoko di Belezza Shopping Arcade, Victoria Room, Jakarta, Rabu, 1 Juni 2016.

Menurut Hartoko, cermin politik Indonesia berubah setelah Jokowi mencalonkan diri menjadi presiden. Partisipasi masyarakat menjadi lebih tinggi dibanding pemilihan presiden sebelumnya. "Sebelum itu masyarakat enggan ke TPS (tempat pemungutan suara)," katanya.

Hartoko mengklaim tak ada tokoh besar yang terlibat dalam partai tersebut. Para pendiri, hanya berasal dari individu yang mendukung Jokowi sejak menjadi Wali Kota Solo hingga presiden ketujuh Indonesia. "PIKA sebagian besar pendukung Presiden Jokowi pada masa lalu," kata Hartoko. Ia tidak mengklaim satu pun kelompok relawan Jokowi. "Ini semua individu."

Hartoko menegaskan bahwa partai tersebut bukan milik Presiden Joko Widodo atau didirikan atas perintah Jokowi. "Saya adalah salah satu kawan yang memantau dia (Jokowi) masuk politik," katanya.

Menurut Hartoko, saat ini PIKA sudah mendirikan pengurus di 34 provinsi di Indonesia dan sedang melengkapi kepengurusan di tingkat dewan pengurus cabang (DPC) dan pengurus anak cabang (PAC) yang sudah mencapai sekitar 60 persen.

Hartoko menargetkan partai tersebut bisa diakui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dia menuding Kementerian akan mempersulit pendirian partai baru dengan menambah persyaratan surat keterangan domisili kantor level kecamatan. "Kami akan mencermati apakah Kemenkumham akan jadi wasit yang adil," katanya.

AKMAL IHSAN | ANGGA

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

51 menit lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

1 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

2 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

2 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

5 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

7 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

17 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

17 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

20 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

21 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya