Komnas Perempuan: Media Lebih Banyak Angkat Tema Pemerkosaan  

Reporter

Rabu, 1 Juni 2016 17:09 WIB

Aksi Nyala 1000 Lilin Bagi Korban Kekerasan Seksual. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyatakan media nasional paling banyak mengangkat tema pemerkosaan terkait dengan pemberitaan kekerasan seksualnya. Itu merupakan salah satu simpulan dari kajian "Sejauh Mana Media Telah Memiliki Perspektif Korban Kekerasan Seksual?".

Salah satu tim pengkaji, Mariana Amiruddin, mengatakan ada tiga tema besar yang paling sering diliput media dalam konteks pemberitaan kekerasan seksual. Tiga hal itu adalah pemerkosaan (45 persen), pelecehan seksual (34 persen), dan perdagangan perempuan untuk tujuan seksual (10 persen). Padahal, menurut dia, ada 15 bentuk kekerasan seksual, seperti prostitusi paksa dan pemaksaan perkawinan.

Ia menambahkan, kesimpulan lainnya ialah media belum memenuhi kaidah kode etik. Lalu, media belum menuliskan berita untuk pemenuhan hak korban. "Media masih menggiring pembaca membuat stereotipe dan menghakimi korban," ucap Mariana di gedung Dewan Pers, Jakarta, Rabu, 1 Juni 2016.

Mariana menambahkan, kajian dilakukan terhadap sembilan media, yaitu Indopos, Jakarta Globe, Jakarta Post, Republika, Media Indonesia, Kompas, Tempo, Koran Sindo, dan Poskota. Kajian yang berlangsung Juli-Desember 2015 ini terdiri atas tiga bahasan utama, yaitu bentuk kekerasan seksual, apakah pemberitaan sesuai dengan kode etik dan pemenuhan hak korban. "Metodologinya analisis media kuantitatif. Analisis media dengan melihat fakta (pemberitaan)," ucapnya.

Dari hasil kajian itu, Mariana berharap, Dewan Pers bisa menegur media yang melanggar kode etik. Selain itu, Komnas Perempuan ingin mengajak Aliansi Jurnalis Independen bekerja sama membahas persoalan industri media dan konten pemberitaannya.

Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo mengapresiasi hasil kajian Komnas Perempuan itu. Namun, menurut dia, pilihan media yang diangkat belum beragam. Sebab, Komnas Perempuan tidak melibatkan media televisi. Ke depan, Dewan Pers berharap, ada pedoman peliputan yang jelas mengenai perlakuan terhadap korban kekerasan seksual. "Kami harus diskusikan dulu dengan anggota mengenai pedoman ini," ucapnya.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

10 hari lalu

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis

Baca Selengkapnya

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

18 hari lalu

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

Perempuan Mahardhika mengatakan, polisi seharusnya melindungi perempuan seperti Anandira, korban perselingkuhan suami yang berani bersuara.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Seorang Suami Diduga Sekap Istri di Kandang Sapi, Komnas Perempuan Bilang Begini

45 hari lalu

Beredar Video Seorang Suami Diduga Sekap Istri di Kandang Sapi, Komnas Perempuan Bilang Begini

Beredar video yang memperlihatkan seorang istri diduga disekap di kandang sapi oleh suaminya di Jember, Jawa Timur. Komnas Perempuan buka suara.

Baca Selengkapnya

Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Tidak Mendapat Perlindungan dan Komunikasi dari Kampus

58 hari lalu

Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Tidak Mendapat Perlindungan dan Komunikasi dari Kampus

Amanda Manthovani, pengacara 2 korban kekerasan seksual diduga oleh Rektor Universitas Pancasila nonaktif mengaku tak ada perlindungan dari kampus.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Minta Polisi Patuhi UU TPKS Saat Usut Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila

3 Maret 2024

Komnas Perempuan Minta Polisi Patuhi UU TPKS Saat Usut Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Komnas Perempuan mendorong polisi mematuhi UU TPKS dalam mengusut perkara dugaan kekerasan seksual oleh Rektor Universitas Pancasila.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kekerasan Seksual di Universitas Pancasila , Komnas Perempuan Minta Rektor Tak Laporkan Balik Korban

3 Maret 2024

Dugaan Kekerasan Seksual di Universitas Pancasila , Komnas Perempuan Minta Rektor Tak Laporkan Balik Korban

Komnas Perempuan meminta Rektor Universitas Pancasila tidak melaporkan balik korban dugaan kekerasan seksual.

Baca Selengkapnya

Kasus Pelecehan Seksual Diduga oleh Rektor Universitas Pancasila, Komnas Perempuan Dorong Polisi Gunakan UU TPKS

27 Februari 2024

Kasus Pelecehan Seksual Diduga oleh Rektor Universitas Pancasila, Komnas Perempuan Dorong Polisi Gunakan UU TPKS

"Komnas Perempuan mengapresiasi keberanian perempuan pelapor/korban untuk bersuara."

Baca Selengkapnya

Polisi Mulai Penyelidikan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Pimpinan Universitas Pancasila

24 Februari 2024

Polisi Mulai Penyelidikan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Pimpinan Universitas Pancasila

Polisi sedang menyelidiki kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Rektor Universitas Pancasila di lingkungan kampus.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

7 Februari 2024

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

Anies Baswedan saat debat capres soroti tiga persoalan seputar isu perempuan, yakni soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan.

Baca Selengkapnya

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

6 Februari 2024

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

Anies Baswedan soroti persoalan isu perempuan saat debat capres soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan, dan upah setara

Baca Selengkapnya