TKW Divonis Hukuman Mati, DPR Desak Pemerintah Cari Solusi  

Reporter

Selasa, 31 Mei 2016 12:51 WIB

Ilustrasi hukum pancung TKI. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Komisi Ketenagakerjaan, Saleh Partaonan Daulay, mendesak pemerintah mencari solusi untuk membebaskan tenaga kerja wanita Indonesia asal Ponorogo, Jawa Timur, Rita Krisnawati, yang divonis hukuman mati di Malaysia.

Menurut politikus Partai Amanat Nasional itu, pemerintah harus melepaskan Rita dari hukuman mati. Bantuan hukum disertai advokasi jalur diplomatik kedua negara perlu ditempuh.

Saleh mengatakan peristiwa seperti Rita bukan yang pertama menimpa tenaga kerja asal Indonesia. "Perlu dipastikan, pengalaman yang dimiliki pemerintah bisa menjadi modal upaya membebaskan Rita dari hukuman mati," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 31 Mei 2016.

Saleh menjelaskan, tenaga kerja dan buruh migran, seperti Rita, rawan menjadi korban kejahatan sindikat perdagangan narkoba. Itu sebabnya, kata dia, kasus yang dialami Rita perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. "Pola-pola seperti ini sudah menjadi tren dalam bisnis narkoba," katanya.

Saleh mengatakan pemerintah memiliki lembaga yang bertugas mengurusi tenaga kerja asal Indonesia, yakni Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. Beberapa kementerian juga terlibat dalam urusan tenaga kerja, seperti Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Sosial. "Potensi yang dimiliki oleh semua lembaga harus dimaksimalkan," ucapnya.

Rita Krisnawati, 27 tahun, divonis hukuman mati oleh Mahkamah Tinggi Penang, Senin, 30 Mei 2016. Kasus Rita telah bergulir sejak 2013, ketika ia kedapatan membawa tas berisi 4 kilogram sabu-sabu saat transit di Bandara Malaysia. Rita dijerat dengan Pasal 39B Akta Dadah Berbahaya Tahun 1952 dengan ancaman hukuman gantung, jika ia terbukti bersalah.

Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mendesak pemerintah Indonesia segera mengajukan upaya hukum banding guna meringankan hukuman bagi Rita. Dia mengatakan pihaknya juga telah berupaya memberikan pendampingan kepada Rita selama proses hukum berlangsung.


ARKHELAUS W














Advertising
Advertising

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya