Simposium Anti PKI Berbiaya Rp 500 Juta, Ini Sumber Uangnya

Reporter

Editor

Elik Susanto

Senin, 30 Mei 2016 19:28 WIB

Konferensi Pers jelang pelaksanaan Simposium Anti PKI di Gedung Dewan Dakwah, Jakarta, 30 Mei 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua panitia Simposium Nasional Anti Partai Komunis Indonesia (PKI) Letnan Jenderal Purnawirawan Kiki Syahnakri mengatakan tak ada biaya dari pemerintah untuk pelaksanaan kegiatan ini. "Kami mengumpulkan iuran sendiri. Kalau (simposium) yang dulu dibiayai, kami mana ada," kata Kiki di Gedung Dewan Dakwah, Jakarta Pusat, Senin, 30 Mei 2016.

Kiki menjelaskan, sumber pendanaan antara lain dari para anggota TNI yang sudah purna tugas seperti Paguyuban Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Forum Komunikasi Putra Putri purnawirawan TNI Polri (FKPPI), dan organisasi masyarakat. Kiki mengklaim lebih dari 70 ormas terlibat dalam simposium yang bakal digelar di Balai Kartini, Jakarta pasa 1 dan 2 Juni 2016 itu. "Biayanya d atas Rp 500 juta, cukup itu," ujar Kiki saat dikerubungi wartawan.

Simposium bertema Mengamankan Pancasila dari Bahaya PKI dan Ideologi Lain tersebut antara lain mengundang Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, yang akan memberi kata sambutan.
"Pidato pemerintah ada, akan dibuka Menhan," ujar Kiki. "Kedatangan pak Menhan adalah dukungan formil untuk kegiatan ini."

Mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini menambahkan, setelah simposium para purnawirawan TNI dan sejumlah ormas yang tergabung dalam Forum Umat Islam, akan mengadakan Apel Siaga Nasional. Apel yang dijadwalkan pada 3 Juni 2016 itu untuk menangkap kebangkitan PKI. "Apel dilakukan usai salat Jumat di Monumen Nasional (Monas). Sebelum apel, ada long march dari Masjid Istiqlal menuju Istana Negara," kata Kiki. "Saya sudah briefing agar tidak anarkis, tidak memgganggu lalu lintas pada tanggal 3 itu."

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan tak mempermasalahkan kegiatan ini. "Enggak apa-apa, enggak masalah bagi saya," kata Luhut. Simposium itu, menurut Luhut, bisa menjadi perspektif tambahan terhadap isu tragedi 1965. Apalagi, panitianya terdiri dari pihak yang tak puas terhadap pelaksanaan, maupun hasil Simposium Tragedi 1965 yang diprakarsai pemerintah pada April lalu.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

9 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

10 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

16 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

17 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

27 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

32 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

32 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

41 hari lalu

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

Panglima TNI Agus Subiyanto mengangkat Mayjen TNI Yudi Abrimantyo sebagai Kabais TNI yang baru. Ini profil anak buah Prabowo di Kemenkahn.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

42 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya