TEMPO Interaktif, Jakarta:Anggota Dewan Pakar Partai Persatuan Pembangunan, Eggy Sujana, mengatakan bahwa Wakil Presiden Hamzah Haz saat ini menjadi bemper Presiden Megawati Sukarnoputri. Sehingga, Hamzah ikut terkena desakan dari masyarakat untuk mundur bersama Mega. Itu karena kita kurang tegas menyampaikan fisi dan misinya, kata Eggy usai diskusi di dewan Pimpinan Pusat PPP di Jakarta, Jumat (28/3) sore. Seharusnya, PPP ikut menolak kebijakan pemerintah yang tidak sesuai misi dan fisi itu dengan tegas. Eggy mencontohkan dalam kasus kenaikan bahan bakar. Seharusnya, waktu itu, anggota partai di dewan menolak. Jadi kita tidak akan menjadi korban seperti sekarang ini, katanya. Karennya, ia kembali meminta agar partai ini mengganti pemimpin-pemimpin tuanya. Pengurus partai 50 persen lebih usianya diatas 60 tahun, kata dia dalam diskusi di Dewan Pimpinan Pusat PPP di Jakarta, Jumat (28/3) sore. Karenanya, ia meminta kepada pengurus partai untuk legowo diganti oleh pengurus muda. Sehingga nantinya, partai ini akan lebih inovatif. Untuk itu, Eggy meminta agar platform partai diperbaiki. Caranya, dengan mengganti manajemen ketangan pengurus muda, teknologi partai dan modal yang cukup. Pergantian pengurus ini sangat diperlukan mengingat jumlah pengurus tua yang dominan dalam tubuh partai berlambang kabah ini. Pengurus partai berumur diatas 70 tahun, mencapai 8 persen, 60-69 tahun 12 orang atau 50 persen, 50-59 tahun mencapai 37 persen dan seorang dibawah 49 tahun. Sedangkan, teknologi yang ia maksud adalah teknologi yang bisa menjadi threatment bagi sumber daya manusia. Sehingga itu akan menjadi resource lain bagi partainya, seperti halnya GMPI. Selain itu, modal yang cukup dapat mendukung besarnya partai ini. Diupayakan melalui iuran anggota, kata dia. Lebih lanjut ia menjelaskan keheranannya, pada saat ini menteri di dalam kabinet Mega ada beberapa yang berasal dari PPP. Bahkan, mereka memegang sektor ekonomi, misalnya Menteri Negara Koperasi dan UKM. (Purwanto Tempo News Room)