Jenazah seorang anak migran terdampar di Pantai Ayvacik setelah perahu yang mereka tumpangi tenggelam di Canakkale, Turki, 30 Januari 2016. Lebih dari satu juta pengungsi dan migran tiba di Uni Eropa tahun lalu melalui jalur darat dan laut, dan sebanyak 3.600 orang meninggal atau hilang. AP/Halit Onur Sandal
TEMPO.CO, Indramayu - Dua warga negara asing (WNA) hilang kontak saat berlayar di perairan Laut Jawa. Mereka diduga hilang di sekitar Pulau Biawak, Kabupaten Indramayu.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kedua WNA tersebut masing-masing atas nama Anton Burman, asal Australia dan Sampom Thonchai, warga negara Thailand. Mereka berlayar menggunakan kapal layar jenis yacht catamaran dari Phuket, Thailand menuju Darwin, Australia.
Namun saat melintasi perairan Indonesia, tepatnya di sekitar Pulau Biawak, Kabupaten Indramayu, keduanya hilang kontak. Pihak keluarga pun tidak ada yang berhasil menghubungi keduanya.
Saat ini, petugas dari Basarnas dibantu Polair Polres Indramayu menyisir perairan gugusan Pulau Biawak dan Pulau Rakit. Pulau tersebut berjarak sekitar 46 mil laut dari pantai Indramayu.
Namun upaya pencarian di hari pertama selama empat jam belum membuahkan hasil. “Gelombang di sekitar perairan Biawak cukup tinggi,” kata Kasatpolair Polres Indramayu, AKP I Nyoman Oka, Kamis, 26 Mei 2015.
Karena tidak memungkinkan, pencarian dihentikan sementara. Rencananya, lanjut Oka, pencarian akan kembali dilakukan dengan menggunakan kapal yang lebih besar. Dia berharap kapal besar itu bisa menjangkau lokasi yang menjadi titik sasaran pencarian.