Jawa Tengah Bakal Diserbu Jutaan Pemudik

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 24 Mei 2016 08:15 WIB

Kendaraan pemudik terjebak kemacetan saat melintasi kawasan Kluwut, Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah, 15 Juli 2015. Dua hari jelang Lebaran (H-2). arus mudik dari Jakarta ke Pantura Brebes-Tegal semakin meningkat. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Semarang - Jawa Tengah bakal dibanjiri sekitar 5 juta pemudik saat Hari Raya Idul Fitri mendatang. Para pemudik itu akan masuk ke Jawa Tengah lewat darat, laut, dan udara. “Paling banyak jalur darat yang selama ini penanganannya tak mudah,” kata pakar transportasi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, Senin, 23 Mei 2016.

Meski arus mudik menimbulkan masalah kemacetan, karena fenomena ini menguntungkan secara ekonomi, masyarakat di daerah yang dilalui arus mudik bisa menerima kesulitan tersebut. Namun hasil kajiannya berbicara lain. Dia memprediksi efek musim mudik 2016 sulit dinikmati daerah Kabupaten Brebes yang telah punya jalan tol. “Pemudik dengan kendaraan roda empat jarang lewat Pantura. Mereka masuk jalan tol dan keluar di Tegal,” ujar Djoko.

Efek transit pemudik yang mendorong perputaran uang justru terjadi di jalan alternatif yang saat ini mudah diakses karena kemajuan teknologi informasi lewat media sosial dan layanan provider. Kemudahan itu mendorong pemudik dengan angkutan pribadi bebas menentukan pemberangkatan dari Jakarta sesukanya.

Apalagi hasil survei pemudik kendaraan pribadi mayoritas memilih berangkat dinihari dari Jakarta. Mereka sudah antisipasi dengan informasi jalan yang mudah diakses.

Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Bambang Nugroho menyatakan tantangan melayani mudik tahun ini makin banyak. “Kami menerima 129 kilometer jalan daerah yang diserahkan provinsi yang harus kami rawat dan bangun,” tutur Bambang.

Menurut dia, sebanyak 70 kilometer jalan yang diserahkan itu kondisinya rusak parah. Sedangkan sisanya tak jauh berbeda. Jalan itu sebelumnya hanya kapasitas untuk sumbu angkutan kurang dari 8 ton dengan lebar kurang dari 6 meter. Namun, sejak diserahkan ke provinsi, jalan tersebut harus memenuhi standar lebar dan kapasitas sesuai dengan kebutuhan angkutan antardaerah. “Sedangkan penyerahan pada bulan Februari belum kami anggarkan pada 2016,” ucap Bambang.

Menurut dia, anggaran untuk infrastruktur jalan tahun ini sebesar Rp 2,5 triliun atau naik dua kali lipat dari tahun lalu, dengan sasaran yang hampir dilakukan adalah perawatan dan pembangunan 390 kilometer. Jalan yang dibangun itu mengarah pada lima nilai strategis yang mengutamakan akses pariwisata, Pantura, jalan-jalan penghubung Pantura Selatan, dan daerah perbatasan provinsi.

EDI FAISOL


Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

2 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

3 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

15 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

15 hari lalu

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

Dokter penyakit dalam menyebut masyarakat perlu memelihara kesehatan usai Lebaran melalui cara paling mudah, yaitu SANTAI. Cek maksudnya.

Baca Selengkapnya

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

18 hari lalu

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

Ratusan narapidana korupsi mendapat remisi Idul Fitri termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

18 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

18 hari lalu

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

18 hari lalu

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

Ketua PBNU Kiai Haji Ahmad Fahrur Rozi meminta polemik soal gelar habib dihentikan. Sudah mengarah jadi politisasi SARA.

Baca Selengkapnya