Lahan Kebun Binatang Bandung Dikhawatirkan Jadi Rebutan  

Reporter

Senin, 23 Mei 2016 21:56 WIB

Terlihat pengunjung dari bangku yang bolong dan berkarat di Kebun Binatang, Bandung, Jawa Barat, 14 Mei 2016. Para pengunjung keluhkan pengelola tidak memperhatikan fasilitas bagi pengunjung yang kumuh. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) Rahmat Shah berharap, Kebun Binatang Bandung tak dialihfungsikan. Kekhawatiran itu menyusul matinya gajah Sumatera bernama Yani dua pekan lalu, dan buruknya manajemen penyejahteraan satwa.

"Saya hanya mengingatkan, jangan sampai terjadi kasus seperti di (Kebun Binatang) Surabaya. Ada pihak-pihak yang kemungkinan minat makan lahan atau mengalihfungsikannya. Kami dari PKBSI menentang," ujar Rahmat di Kebun Binatang Bandung, Senin, 23 Mei 2016.

Sama seperti Kebun Binatang Surabaya, Rahmat menilai, lahan Kebun Binatang Bandung seluas 14 hektare cukup menggiurkan bagi para konglomerat. Dia menceritakan beberapa pihak ingin menguasai lahan Kebun Binatang Surabaya, bahkan sampai nekat meracuni pakan satwa.

"Ada yang ngiler lihat lahan Kebun Binatang Surabaya Rp 2 triliun. Setelah kami bawa ke lab, ternyata satwanya dikasih pakan berformalin dan ada racun sianida. Waktu itu saya di luar negeri dicerca penyayang binatang," ujarnya.

PKBSI akan memantau secara ekstra. Selain itu, pihaknya akan membantu perbaikan infrastruktur guna menyejahterakan satwa dan menjaga kenyamanan pengunjung sesuai dengan syarat-syarat dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat. Dia berharap, Kebun Binatang Bandung bisa tetap dikelola oleh Yayasan Margasatwa Tamansari.

PKBSI akan memberikan bantuan dokter hewan liar bagi Kebun Binatang Bandung. "Kami akan rutin mengontrol. Mereka (pengelola Kebun Binatang Bandung) tinggal minta mau dokter hewan apa. Kami lengkap (dokter hewan) di PKBSI," ucapnya.

Rahmat menilai, kondisi satwa-satwa di Kebun Binatang Bandung cukup baik. Menurut dia, perbaikan yang paling mendesak ialah untuk beberapa kandang satwa besar yang sudah tidak layak.

"Saya sudah keliling, memang ada beberapa kandang yang harus diperbaiki. Ini dilakukan untuk kebaikan kebun binatang dan pengunjung. Jadi perbaikan sudah dilakukan sebagian dan akan terus dilakukan, bukan hanya dijanjikan," katanya.

PUTRA PRIMA PERDANA

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

4 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

14 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

19 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

24 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

50 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

57 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

58 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.

Baca Selengkapnya