Operasi Pencarian Dua Pendaki Semeru Digelar

Reporter

Editor

Erwin prima

Minggu, 22 Mei 2016 08:28 WIB

Seorang pengunjung berfoto selfie di Ranu Regulo di Desa Ranu Pani, Kec. Senduro, Lumajang, Jawa Timur, 30 April 2016. Ranu Regulo menjadi salah satu pilihan untuk transit bagi sejumlah pendaki sebelum menaiki puncak Gunung Semeru. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Lumajang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS) menutup sementara akses pendakian Gunung Semeru. Hal ini dilakukan menyusul operasi pencarian (SAR) terhadap dua pendaki asal Cirebon, yakni Supriyadi, 26 tahun, warga Blok 4 Tegal Lempuyangan Lor, Tegal Gubug, Cirebon dan Zirli Gita Ayu Savitri, 16 tahun, pelajar, Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kennedie, melalui pesan WhatsApp kepada Tempo Sabtu malam, 21 Mei 2016, mengatakan pendakian ke Gunung Semeru resmi ditutup dan dinyatakan Open SAR untuk pencarian survivor. Saat berita ini ditulis, petugas dan para pihak di Ranupani sedang melakukan persiapan untuk pelaksanaan operasi itu.

"Petugas yang sudah diterjunkan untuk melakukan pencarian sejumlah 20 orang," kata John. Sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), pendakian Gunung Semeru hanya diperkenankan sampai Kalimati dan para pendaki sudah menandatangani surat pernyataan di atas materai untuk melakukan pendakian hanya sampai dengan Kalimati.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo dari Balai Besar, dua pendaki hilang alias survivor itu berangkat dari Desa Ranupani, Selasa, 17 Mei 2016 bersama empat orang lainnya yakni Sukron, sebagai ketua rombongan, Ahmad Khaerudin, Lindianasari dan Rizatul Rizki. Kelompok pendaki ini kemudian menuju Ranu Kumbolo.

Pada Rabu, 18 Mei 2016, rombongan berangkat dari Ranu Kumbolo menuju Kalimati. Kemudian pada Kamis 19 Mei 2016, rombongan berangkat dari Kalimati menuju puncak Mahameru. Sesampainya di batas vegetasi, dua orang turun ke Kalimati karena sakit dan empat orang lainnya melanjutkan perjalanan. Keempat pendaki ini kemudian menuju Watugede dan sempat istirahat.

Namun dua orang memilih berhenti di Watugede karena salah satu pendaki mengeluh sakit. Dua pendaki lainnya (survivor) melanjutkan perjalanan ke Puncak Mahameru. Antara pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB, Sukron dan seorang pendaki lain menunggu di Watugedhe. Karena survivor tidak kunjung turun, mereka memutuskan turun ke Kalimati.

Di Kalimati, rombongan menemui Sukaryo (relawan Sahabat Volunter Semeru), dan melaporkan hilangnya survivor. Pada Kamis, 20 Mei, sekitar pukul 06.00 WIB, Sukaryo serta beberapa orang lainnya melakukan pencarian di Puncak Mahameru, namun hasilnya nihil. Pada Kamis malam, 20 Mei 2016, sekitar pukul 20.00 WIB, Saver melaporkan secara resmi ke Kantor Resort Ranupani.

Kepala Resort Ranupani kemudian memberangkatkan tim untuk melakukan pencarian selama 1x 24 jam dengan hasil nihil. Kepala Kepolisiam Sektor Senduro, Polres Lumajang, Ajun Komisaris Jaman mengatakan logistik yang dibawa para survivor terbatas. "Infonya logistik habis hari ini," kata Jaman.

DAVID PRIYASIDHARTA


Baca juga:
Konstribusi Reklamasi Tanda Tanya Besar, Ahok Terancam?
Heboh Konstribusi Reklamasi: Inilah 3 Skenario Nasib Ahok


Berita terkait

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

17 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

20 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

40 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

15 September 2023

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

Sebanyak 17 desa di 7 Kecamatan Kabupaten Lumajang menjadi daerah terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. BPBD beri bantuan air bersih.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

8 Juli 2023

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kisah Lumajang yang Sudah Berdiri Sejak Era Kerajaan Majapahit

16 Desember 2022

Kisah Lumajang yang Sudah Berdiri Sejak Era Kerajaan Majapahit

Pada zaman kerajaan Majapahit, Lumajang menjadi daerah otonom yang bernama Lamajang Tigang Juru. Kabupaten ini berdiri sejak 767 tahun lampau.

Baca Selengkapnya