Luhut dan Ryamizard Beda Pendapat Soal Kuburan Massal 1965  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Jumat, 20 Mei 2016 14:23 WIB

Sebuah pohon jarak dan tumpukan batu menjadi tanda lokasi Kuburan massal eks anggota PKI di hutan jati KPH Kendal di dusun Plumbon, Ngalian, 6 Juni 2015. Lebar kuburan ini sekitar 5 meter dengan panjang 10 meter. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan tak mempermasalahkan perbedaan pendapat dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu soal pencarian kuburan massal korban tragedi 1965.

"Tak setuju ya tak apa, mungkin Pak Menhan tak menangkap betul maksudnya (tujuan pembentukan tim pencari kuburan massal)," kata Luhut di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Mei 2016. Ryamizard sempat menentang rencana yang dicetuskan Presiden Joko Widodo itu karena dianggap akan menimbulkan keributan.

Luhut menegaskan pihaknya ingin membuktikan kebenaran soal jumlah korban meninggal akibat pemburuan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) seusai peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang sempat diajukan Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965.

"Kalau dia (Ryamizard) tak mau, berarti dia setuju dengan angka ada 400 korban meninggal itu, dong. Kalau saya, tak setuju. Jadi, mau dibuktikan," kata Luhut.

Kata Luhut, pencarian itu harus dilakukan berdasarkan fakta dan data lengkap. Karena itu, disiapkan tim khusus yang akan menindaklanjuti jurnal dan catatan terkait dengan 122 lokasi kuburan massal yang diserahkan YPKP 1965 kepada Luhut pekan lalu. "Kami harus siapkan betul, ada data lengkap. Nanti ada ahli juga terlibat."

Luhut sudah membenarkan bahwa TNI pun akan terlihat dalam tim tersebut. Persetujuan dari pihak TNI angkatan darat pun sudah didapatnya. Namun dia tak menerangkan jelas mengenai rencana kerja tim tersebut.

"Kapan dilakukan (pencarian makam)? Belum tahu, yang pasti tim bersiap dengan data dan fakta," ujarnya.

Menhan Ryamizard, yang menentang rencana ini, beralasan demi menghindari terjadinya konflik baru. "Bongkar-bongkar kuburan, kalau semuanya marah? Berkelahi semua," ujar Ryamizard di Jakarta, 13 April 2016.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

12 Desember 2022

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

Sebelum Deddy Corbuzier memperoleh pangkat Letkol Tituler, Idris Sardi sudah lebih dulu mendapatkannya

Baca Selengkapnya

Jadi Ketua PASI, Luhut Binsar Pandjaitan Siap Keluar Dana dari Kantong Pribadi

25 Januari 2021

Jadi Ketua PASI, Luhut Binsar Pandjaitan Siap Keluar Dana dari Kantong Pribadi

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku bukan orang baru dalam dunia olahraga.

Baca Selengkapnya

Terpilih Jadi Ketua PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan Akan Lapor Jokowi

25 Januari 2021

Terpilih Jadi Ketua PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan Akan Lapor Jokowi

Luhut Binsar Pandjaitan telah resmi terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI).

Baca Selengkapnya

Luhut Binsar Pandjaitan Jadi Kandidat Tunggal Ketua PB PASI

23 Januari 2021

Luhut Binsar Pandjaitan Jadi Kandidat Tunggal Ketua PB PASI

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjadi kandidat tunggal ketua umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Luhut Akui Ekonomi RI Melambat: Tapi Nasib Lebih Baik dari Negara Lain

25 Agustus 2020

Menko Luhut Akui Ekonomi RI Melambat: Tapi Nasib Lebih Baik dari Negara Lain

Menko Luhut Binsar Pandjaitan mengakui bahwa Indonesia tidak bisa terhindar dari perlambatan ekonomi dunia akibat dampak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Permenhub Izinkan Ojol Bawa Orang Diprotes, Luhut Bilang Begini

15 April 2020

Permenhub Izinkan Ojol Bawa Orang Diprotes, Luhut Bilang Begini

Beleid itu memuat izin Kementerian terhadap pengendara sepeda motor, tarmasuk ojol, mengangkut penumpang di zona PSBB.

Baca Selengkapnya

Tiga Tahun Lagi, Luhut Yakin Transaksi Berjalan Surplus USD 1 M

3 Desember 2019

Tiga Tahun Lagi, Luhut Yakin Transaksi Berjalan Surplus USD 1 M

Luhut Binsar Pandjaitan yakin defisit transaksi berjalan atau current account deficit akan terus mengecil, bahkan surplus.

Baca Selengkapnya

Di Singapura, Luhut Pamer Indonesia Akan Punya Omnibus Law

22 November 2019

Di Singapura, Luhut Pamer Indonesia Akan Punya Omnibus Law

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia bakal segera memiliki omnibus law.

Baca Selengkapnya

Luhut Pandjaitan: Jepang Tertarik Terlibat Proyek Ibu Kota Baru

20 November 2019

Luhut Pandjaitan: Jepang Tertarik Terlibat Proyek Ibu Kota Baru

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Jepang tertarik untuk berinvestasi dan terlibat pada pembangunan Ibu Kota Negara yang baru di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya