Komnas HAM Investigasi Pemasungan Orang Gila di Jatim  

Reporter

Selasa, 17 Mei 2016 17:47 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Ponorogo – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia kembali mengunjungi penderita sakit jiwa yang dipasung oleh keluarganya di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa, 17 Mei 2016. Jika sehari sebelumnya Komisi mengunjungi dua penderita di Desa Tatung, Kecamatan Balong, kali ini sasarannya tiga orang di Desa Carangrejo, Kecamatan Sampung.

"Setelah ini kami menuju Blitar, Sampang, Lamongan, dan Rumah Sakit Jiwa Menur di Surabaya. Juga ke Aceh, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi," kata Koordinator Subkomisi Pemantauan dan Investigasi Komnas HAM, Siane Indriani.

Menurut dia, kunjungan tersebut bertujuan mengetahui kondisi riil penderita sakit jiwa yang dibelenggu keluarganya. Adapun hasilnya dijadikan bahan kajian bersama dengan pihak terkait di antaranya pemerintah daerah, rumah sakit jiwa, dan kementerian. Baru setelah itu ditentukan metode-metode yang bakal dijalankan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Baca: Indonesia Masih Doyan Pasung “Orang Gila”

Siane menuturkan, pemasungan bukan solusi bagi penderita sakit jiwa. Pengekangan justru dapat memperparah kondisi kejiwaan penderita lantaran tidak bisa menjalankan kegiatan sesuai dengan keinginannya. "Tujuan pendataan ini supaya (penderita) didekati secara manusiawi. Penderita ini kan manusia,” ucapnya.

Namun, Siane mengatakan, penderita sakit jiwa sering dianggap sebagai beban keluarga dan membahayakan bagi lingkungan sekitarnya. "Memperlakukan secara tidak manusiawi karena menganggap penyakit jiwa sebagai kutukan, bukan sebagai penyakit yang harus diobati,” tuturnya.

Baca: Mengerem Laju Penderita Gangguan Jiwa

Suyatno, Kepala Dusun Bulurejo, Desa Carangrejo, Kecamatan Sampung, mengatakan tiga warganya yang menderita sakit jiwa sengaja dibelenggu oleh keluarganya karena membahayakan orang lain. Saat belenggu dilepas, mereka sering mengamuk dengan memecah kaca rumah dan memukuli warga. "Kami berharap, kalau memang mereka bisa disembuhkan, ya, disembuhkan. Kalau tidak, agar kesejahteraan keluarga ditingkatkan,” katanya.

Penderita sakit jiwa, kata Suyatno, hidup di bawah garis kemiskinan. Keluarga tidak bisa memeriksakan penderita tersebut ke rumah sakit khusus secara rutin karena terbentur biaya. Bahkan dua di antara penderita hanya hidup bersama ibunya yang sudah renta.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

3 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

7 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.

Baca Selengkapnya

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.

Baca Selengkapnya

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

14 Februari 2024

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?

Baca Selengkapnya

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

13 Februari 2024

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

8 Februari 2024

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.

Baca Selengkapnya

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.

Baca Selengkapnya