Kasus Miras Oplosan, Dewan: Pemerintah Aktifkan Pengawasan

Reporter

Selasa, 17 Mei 2016 14:56 WIB

Sebuah kendaraan berat (stom) menghancurkan 5000 botol minuman keras dalam acara pemusnahan botol minuman keras hasil operasi pekat yang diadakan oleh Polres Sleman, Yogyakarta, 15 Juni 2015. Pengadaan operasi pekat guna menekan angka kriminalitas menjelang bulan puasa. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta, Untung Supriyanto, mendesak pemerintah dan instansi terkait mengawasi peredaran minuman keras di masyarakat. “Kasus miras oplosan ini terus muncul dan tak selesai-selesai, meskipun ceritanya sama. Kami tak pernah tahu progres penindakan kasus sebelumnya dan upaya preventifnya seperti apa,” katanya, Selasa, 17 Mei 2016.

Dia mencatat, kasus warga tewas akibat menenggak minuman keras oplosan terus bertambah. Februari lalu, 25 orang yang sebagian mahasiswa tewas setelah menenggak minuman keras yang dicampur dengan etanol. Pekan lalu, 13 orang tewas akibat kasus yang sama. “Terus munculnya kasus ini seharusnya menjadi acuan penindakan dan pencegahan, tidak bisa sekadar melakukan razia seusai kejadian lalu muncul lagi dengan cerita yang sama,” ucap Untung.

Menurut dia, kepolisian seharusnya melibatkan pemerintah dan masyarakat untuk mengagendakan razia intensif dan rutin, terutama di perkampungan dan pelosok desa. “Dari kasus yang muncul, penjualan minuman oplosan muncul di perkampungan penduduk," ujar Untung. "Penjual bisa bertahan entah karena ada pihak yang melindungi atau menjaga sehingga bisa terus berjualan."

Pemerintah Kota Yogyakarta mensinyalir rentannya peredaran minuman oplosan setelah Kementerian Perdagangan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang larangan penjualan minuman beralkohol golongan A di minimarket yang berlaku mulai April 2015.

Kepala Seksi Operasional Satuan Polisi Pamong Praja Yogyakarta Bayu Laksmono kepada Tempo memprediksi aturan pelarangan minuman keras di minimarket memang berpotensi memicu peredaran miras di luar, terutama yang oplosan. “Butuh aturan pendukung yang lebih spesifik untuk menindaknya,” tuturnya.

PRIBADI WICAKSONO



Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

13 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

49 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

55 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

56 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya