Gaya Politik Ade Komarudin Selama Munaslub  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 17 Mei 2016 11:29 WIB

Bakal Calon Ketua Umum Golkar, Syahrul Yasin Limpo (kiri), menerima ketua DPR RI, Ade Komaruddin, saat silaturahmi calon ketua Umum di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel di Makassar, 13 April 2016. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golongan Karya mengangkat Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar periode 2016-2019. Kemenangan Setya terjadi lewat drama mundurnya Ade Komarudin alias Akom.

Setya dan Akom seharusnya melanjutkan pertarungan mereka di putaran kedua. Mereka sama-sama meraih lebih dari 30 persen suara.

Akom mengatakan keputusan tersebut diambil setelah berkonsultasi dengan tim suksesnya dan Aburizal Bakrie. "Usia saya masih muda, baru 50-an tahun. Pak Novanto sudah 60 tahun. Masih ada kesempatan untuk saya pada masa mendatang," ucapnya di Nusa Dua Convention Center, Bali, Selasa, 17 Mei 2016.

Selama penghitungan suara berlangsung, Akom terlihat mengambil jarak dengan Setya yang duduk di sebelah kirinya. Posisi duduknya justru condong menyender ke arah kanan. Jarang sekali kepalanya ditolehkan ke arah Setya.

Setya sendiri sesekali terlihat berbicara dengan Airlangga Hartarto yang duduk di sampingnya. Tapi hampir tidak ada interaksi antara Akom dan Setya.

Sikap Akom tersebut berubah kala perolehan suaranya mendekati ambang batas 30 persen. Dia mulai berbicara dan tersenyum pada Setya. Sesaat setelah perhitungan suara dinyatakan sah, Akom justru memutuskan mendukung Setya. "Ini demokrasi. Yang paling penting untuk kebaikan Partai Golkar yang mau rekonsiliatif," ujar Akom memberikan alasan pengunduran dirinya.

Sehari sebelumnya, Akom dan para calon ketua umum lain, kecuali Setya, berkumpul menyatakan sikap menolak mekanisme voting terbuka. Perkumpulan itu menyinggung pula isu adanya gerakan untuk mengarahkan agar pemilihan dilakukan secara terbuka.

Belakangan, Setya yang merasa disudutkan karena tidak diajak ikut menyatakan sikap. Ia mengaku tidak mengarahkan agar voting dilakukan secara terbuka. "Terbuka atau tertutup, kami siap," ujarnya.

Sidang paripurna Munaslub Gokar akhirnya mengetuk palu dan menyetujui voting secara tertutup. Akom berpeluang menjadi ketua umum, berhadapan satu lawan satu dengan Setya. Tapi ia memutuskan mundur.

AHMAD FAIZ




Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

7 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

18 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

26 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

27 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

27 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

28 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

31 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

36 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

36 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

43 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya