Luhut pun Mulai Menemui Para Rival Setya Novanto

Reporter

Senin, 16 Mei 2016 20:49 WIB

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan membuka acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, 18 April 2016. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia telah mengumumkan bukti-bukti pelanggaran HAM berat peristiwa itu pada 2012. Kajian akademik pun telah dilakukan berbagai kalangan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Nusa Dua - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan membantah meminta sejumlah calon Ketua Umum Golkar mendukung Setya Novanto dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar.

Menurut Luhut, dia hanya menanyakan sikap pemilihan melalui sistem terbuka atau tertutup. "Enggak ada minta dukungan," kata Luhut di Nusa Dua Convention Center, Minggu, 15 Mei 2016.

Dengan sistem terbuka, para pemilik suara, yakni DPD I dan II, akan menyebut nama calon ketua umum secara terang-terangan. Sedangkan sistem tertutup, pemilik suara akan memilih calon ketua dengan mengisi surat suara. Sampai sekarang, panitia dan peserta belum menyepakati sistem pemilihan.

Sebelumnya, Luhut melakukan pertemuan dengan Novanto di restoran Table 8, The Mulia Hotel, Nusa Dua. Hotel tersebut juga merupakan tempat tinggal Luhut, Novanto, dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham selama munaslub berlangsung hingga 17 Mei nanti.

Setelah bertemu Novanto, Luhut berbincang dengan calon ketua umum lainnya secara bergantian, yakni, Priyo Budi Santoso dan Indra Bambang Utoyo. Luhut juga memantau Munaslub Golkar. "Kan saya orang Golkar," katanya.

Seorang petinggi Golkar, yang tahu pertemuan tersebut , mengatakan Luhut aktif meminta calon ketua umum lain mendukung Novanto. Adapun Indra, yang sempat berbincang dengan Luhut selama 30 menit dalam perjalanan dengan mobil golf di The Hotel Mulia, menjelaskan pertemuan itu hanya menanyakan sikap sistem pemilihan.

Menurut Indra, Luhut meminta dia jangan ikut-ikutan soal sistem terbuka atau tertutup. "Saya bilang enggak ikutan," katanya. "Dari awal, saya duluan yang ngomong tolak (sistem pemilihan) terbuka."

Alasannya, ucap dia, sistem terbuka akan menghasilkan calon ketua umum secara aklamasi. Cara itu yang berlaku di Munas Bali 2014, yang memenangkan Aburizal Bakrie.

HUSSEIN ABRI YUSUF

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

7 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

2 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

19 hari lalu

Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

Tidak hanya tahun ini, Setya Novanto alias Setnov pun mendapat remisi khusus Hari Raya Idulfitri 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

19 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto Dapat Remisi, IM57+ Nilai Akan Berefek Buruk terhadap Pemberantasan Korupsi

19 hari lalu

Setya Novanto Dapat Remisi, IM57+ Nilai Akan Berefek Buruk terhadap Pemberantasan Korupsi

Sejumlah rekayasa hukum yang dilakukan Setya Novanto saat menjalani proses hukum tak bisa dianggap main-main.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

20 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

21 hari lalu

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

Dua pengacara Tim hukum Prabowo-Gibran, OC Kaligis dan Otto Hasibuan jadi pembela Sandra Dewi, istri Harvey Moeis dalam kasus korupsi tambang timah

Baca Selengkapnya

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

21 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto beberapa kali mendapatkan remisi masa tahanan. Berapa jumlah remisi yang diterimanya?

Baca Selengkapnya

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

21 hari lalu

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto kembali dapat remisi Lebaran. Begini kasusnya dan drama benjolan sebesar bakpao yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Ketentuan Remisi Lebaran Seperti yang Diperoleh Setya Novanto, Mantan Bupati Cirebon, dan Eks Kakorlantas Djoko Susilo

21 hari lalu

Ketentuan Remisi Lebaran Seperti yang Diperoleh Setya Novanto, Mantan Bupati Cirebon, dan Eks Kakorlantas Djoko Susilo

240 narapidana Lapas Sukamiskin mendapat remisi termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo. Apa itu remisi dan bagaimana ketentuannya?

Baca Selengkapnya