TEMPO.CO, Medan - Tiga jenazah korban banjir bandang Lau Betimus di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, ditemukan. Tim gabungan pencari korban menemukan ketiga korban tewas itu di Desa Bandar, Sibolangit, tak jauh dari aliran Lau Betimus.
"Sudah ditemukan tiga jenazah. Namun belum bisa dievakuasi ke posko SAR di Puskesmas Sibolangit karena memerlukan dua hingga tiga jam perjalanan dari lokasi ke puskesmas," kata Camat Sibolangit Amos Karokaro kepada Tempo, Senin, 16 Mei 2016.
Menurut Amos, korban tewas itu dua laki-laki dan satu perempuan. Namun tim pencari belum menyebut identitas ketiganya. "Nanti kalau sudah dievakuasi ke posko di puskesmas baru kita identifikasi. Saat ini belum bisa kami sebut identitas jenazah," kata Amos.
Dengan ditemukannya tiga jenazah itu, tim pencari akan melanjutkan pencarian 18 korban lain yang diperkirakan terseret arus Lau Betimus atau tertimbun tanah tebing sungai yang ambrol akibat dihantam banjir.
Kepala Humas Badan Save and Rescue (SAR) wilayah Sumatera Utara Turnip mengatakan tim penyelamat masih berusaha mencari 18 orang yang tersapu aliran Lau Betimus. "Kami masih sisir lokasi pertama kejadian hingga ke hilir di perbukitan Sibolangit," katanya.
Banjir bandang terjadi kemarin di Lau Betimus, kawasan air terjun dua warna Sibolangit. Saat banjir bandang, puluhan mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Sekolah Tinggi Kesehatan Flora, dan warga sekitar Rumah Sakit Adam Malik Medan tengah berwisata ke kawasan air terjun dua warna Sibolangit.
Informasi yang dihimpun dari posko SAR, korban hilang sebagian besar mahasiswa. Beberapa nama korban hilang, yaitu: 1. Ayu 2. Dwi 3. Ira 4. Zulham Disakti 5. Alhakim 6. Mirza 7. Dedek Sihombing 8. Rafli 9. Gunawan 10. Siti 11. Eka 12. Agam