Luhut Minta Indra Tidak Gaduh di Golkar: 'Tidak Bisa, Pak'  

Reporter

Senin, 16 Mei 2016 08:54 WIB

Seorang peserta asal Maluku Tenggara, Richard Raebo (kanan berbaju putih) terlibat keributan dalam Rapat Paripurna II saat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 15 Mei 2016. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Badung - Intervensi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM Luhut Binsar Pandjaitan dalam penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar makin dalam.

Pada Minggu, 15 Mei 2016, pensiunan jenderal itu memanggil Indra Bambang Utoyo, salah satu calon Ketua Umum Golkar.

Luhut mempertanyakan langkah Indra, mantan aktivis Forum Komunikasi Putra/Putri Purnawirawan TNI/Polri (FKPPI), yang bergabung dengan enam calon ketua umum lainnya.

"Janganlah kau buat gaduh segala macam, ikutan berulah," kata Indra menirukan ucapan Luhut, saat ditemui di Nusa Dua Convention Center, Bali, Minggu malam.

Indra menjawab, ia yang pertama kali tidak setuju dengan konsep voting terbuka dalam pemilihan Ketua Umum Golkar. "Bukan saya ikut orang, tapi orang ikut saya," ucapnya.

Dengan tegas,m dia meminta Luhut tidak mengaturnya soal sikap terhadap pemilihan Ketua Golkar. “Tidak bisa Pak,” katanya. “Terserah pada forum munaslub ini”.

Indra tergabung dengan tujuh calon Ketua Umum Partai Golkar, menjalin kesepakatan menolak mekanisme voting terbuka. Mereka adalah Ade Komarudin, Mahyudin, Airlangga Hartarto, Indra Bambang Utoyo, Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsuddin, dan Syahrul Yasin Limpo.

Satu-satunya calon yang tidak ikut menolak mekanisme itu ialah Setya Novanto, yang kabarnya didukung Luhut Panjaitan. Belakangan, Setya Novanto, yang terlibat skandal “Papa Minta Saham”, menyatakan sikap terkait dengan mekanisme voting. Ia menolak disebut sebagai calon yang mendorong voting terbuka.

Penolakan terhadap voting terbuka dapat berujung pecahnya Golkar, seperti saat Munas Bali 2014. Bila terbuka, DPD I, yang menyampaikan dukungan, juga membawa DPD II ke atas panggung. "Dan menuju aklamasi," kata Indra.

Atas dasar itu, panitia memutuskan pemilihan ketua umum dalam munas kali ini dilakukan dengan voting tertutup. "Agar langsung, bebas, rahasia, dan jujur," ujarnya

Bila voting tertutup, Ketua DPD II bebas menentukan pilihannya. Sebab, mereka akan masuk bilik suara. Karena itu, tidak ada orang lain yang melihat pilihannya.

Indra menyatakan lebih baik mundur bila voting dilakukan secara terbuka. Sebab, hal itu mencederai proses demokratis. "Untuk apa saya ada di sini. Keluar aja," ucapnya.

Luhut menjelaskan, ia berhak ikut campur dalam Munaslub Partai Golkar, khususnya memberikan dukungan kepada calon ketua umum. Alasannya, dia masih tercatat sebagai kader Partai Golkar.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

12 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

11 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

19 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

20 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

20 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

21 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

24 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

29 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

29 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

36 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya