Komnas HAM Bentuk Tim Khusus Penggusuran dan Reklamasi  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Kamis, 12 Mei 2016 11:07 WIB

Sejumlah nelayan dan warga Dadap berunjuk rasa di kantor Bupati Kabupaten Tangerang, Tigaraksa, Banten, 9 Mei 2016. Menurut mereka, reklamasi dapat mematikan mata pencarian warga Dadap dan sekitarnya, karena sebagian besar warga berprofesi sebagai nelayan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Nasional M. Imdadun Rahmat mengatakan, 3 bulan lalu, lembaga ini membentuk tim khusus untuk merespons aduan warga terkait dengan penggusuran di kota-kota besar. "Tim ini akan memberi rekomendasi dari hasil kajian dan pemantauan," katanya di kantornya, Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016.

Selanjutnya, kata Imdadun, tim khusus ini akan melobi pemerintah untuk memperbaiki cara-cara penggusuran dan penataan kota. "Kami prihatin karena penggusuran yang dilakukan pemerintah kok tidak sensitif terhadap kepentingan masyarakat," ujarnya.

Ia menjelaskan, tim terdiri atas ada dua lapis. Pertama tim utama yang terdiri atas empat komisioner. Mereka memantau penggusuran secara umum. Ada pula tim yang khusus mengawasi dan memediasi penggusuran di suatu lokasi, beranggotakan seorang komisioner dan beberapa staf. "Khususnya di Jakarta dan sekitarnya," kata Imdadun.

Ia mengatakan penggusuran di Jakarta dan sekitarnya terjadi berturut-turut. Warga pun bergantian mengadu ke Komnas HAM. Misalnya dari relokasi Waduk Pluit di Jakarta Utara, Kampung Pulo (Jakarta Utara), Kalijodo, Pasar Ikan Luar Batang (Jakarta Utara), hingga Kampung Nelayan Dadap Baru di Tangerang.

Imdadun mengatakan ada juga penggusuran di daerah lain. "Misalnya di Bandung, banyak penggusuran terkait dengan penataan lahan PT KAI. Di Medan juga," ucapnya. "Ada penggusuran pasar di Garut, juga. Kalau tidak diawasi, siapa yang akan membela masyarakat?"

Belakangan, Komnas HAM juga menerima banyak laporan dari nelayan yang bekerja dan tinggal di Teluk Jakarta. Maka, Komnas HAM membentuk tim khusus untuk reklamasi. "Dibentuknya 2 bulan yang lalu dan mulai bekerja bulan ini," tutur Imdadun. Kegiatannya meliputi pemantauan.

Ia menjelaskan, nelayan mengadu, sejak adanya reklamasi, mereka rugi dan tidak sejahtera. "Lahan tangkapnya menjadi lebih sempit, tempat bersandarnya perahu menjadi terhalang, dan yang masih hipotesis adalah adanya reklamasi, ikan sulit didapat," kata Imdadun.

Berdasarkan pengaduan itu, ia menyimpulkan ada indikasi hak atas kesejahteraan dan pekerjaan para nelayan terhambat. "Bisa jadi pekerjaan mereka tercabut karena proyek ini. Makanya, Komnas HAM memantau seberapa jauh kerusakan dan kerugian timbul dari proyek reklamasi ini."



REZKI ALVIONITASARI




Advertising
Advertising

Berita terkait

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

2 Februari 2022

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

12 Desember 2018

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

Masih ada panti sosial yang menerapkan praktik pemasungan dan kurungan terhadap penyandang disabilitas mental.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Minta Dikaji Lagi Soal Nasib 17 Pulau Reklamasi

21 Juni 2018

Anies Baswedan Minta Dikaji Lagi Soal Nasib 17 Pulau Reklamasi

Anies Baswedan membentuk Badan Koordinasi Pengelolaan Reklamasi Pantai Utara Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menteri LHK Diperiksa Terkait Rekomendasi ke Pengembang Reklamasi

19 April 2018

Menteri LHK Diperiksa Terkait Rekomendasi ke Pengembang Reklamasi

Polisi bertanya kepada Menteri Siti Nurbaya bagaimana proses pembuatan rekomendasi ke pengembang reklamasi.

Baca Selengkapnya

Panggil 15 Saksi, Polisi: Ada Indikasi Korupsi Pulau Reklamasi

18 Januari 2018

Panggil 15 Saksi, Polisi: Ada Indikasi Korupsi Pulau Reklamasi

Polda Metro telah meningkatkan status kasus NJOP pulau reklamasi dari penyelidikan ke penyidikan.

Baca Selengkapnya

Bos Pengembang Pulau G Diperiksa KPK Terkait Reklamasi

15 November 2017

Bos Pengembang Pulau G Diperiksa KPK Terkait Reklamasi

Bos PT Muara Wisesa Samudera Halim Kumala dimintai keterangan terkait dengan dugaan korupsi korporasi dalam reklamasi.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

14 November 2017

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berharap kepolisian bertindak hati-hati menyikapi kondisi yang tengah terjadi di Mimika, Papua.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Korupsi Proyek Reklamasi, Polisi Bisa Periksa Djarot

9 November 2017

Kasus Dugaan Korupsi Proyek Reklamasi, Polisi Bisa Periksa Djarot

Polda Metro Jaya bakal memanggil pejabat Pemprov DKI Jakarta terkait dugaan korupsi proyek reklamasi, termasuk Djarot Saiful Hidayat.

Baca Selengkapnya