Pengakuan Pemerkosa YY: Kami Mabuk dan Nonton Video Porno

Sabtu, 7 Mei 2016 06:55 WIB

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan dalam acara "Talkshow Perempuan dan Inovasi" di Gedung Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Jakarta, 26 April 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Bengkulu - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mendapat pengakuan mengejutkan dari para pelaku pemerkosaan dan pembunuhan YY di Bengkulu. Para pelaku tak hanya mabuk tuak, tapi juga baru usai menonton video porno.

Pengakuan tersebut terkuak saat Menteri Khofifah mengunjungi dan bertemu langsung dengan para pelaku kejahatan seksual itu di Mapolres Rejang Lebong, Jumat, 6 Mei 2016.


Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa


“Saya tanya kepada anak-anak itu, apa betul mereka habis minum? Katanya iya. Lalu mereka juga rupanya suka menonton video porno,” kata Khofifah. Menurut dia, berdasarkan pengakuan pelaku, mereka sering kali mengakses konten-konten pornografi itu melalui telepon seluler.

Sementara orang tua mereka, lanjut Khofifah, tidak bisa mengakses link Internet yang sering mereka buka. Fungsi pengawasan orang tua atas akses Internet anak-anak itu, kata politikus PKB ini, tidak ada. “Mudahnya akses terhadap pornografi ini, berarti ada tugas Kominfo yang harus dimaksimalkan, untuk memproteksi anak-anak kita dari konten pornografi,” katanya.

Pengakuan para pelaku ini membenarkan kecurigaan warga sekitar terhadap aktivitas dari para pria yang sebagian besar pengangguran tersebut. "Di tempat itu sinyal (telepon) paling kuat. Para pemerkosa itu sering berkumpul di tempat itu, saya curiga mereka tidak hanya nongkrong saja di sana tapi juga nonton video porno," ujar Widyastuti, tetangga YY yang juga bidan di desa tersebut.

"Mereka sering membeli kartu perdana dan isi pulsa di warung saya. Saya sempat curiga juga, mengapa mereka sering sekali beli pulsa di sini, karena kan mereka tinggal di desa sebelah," tuturnya.

YY merupakan siswi SMP 5 Satu Atap, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, yang mengalami kejahatan seksual kolektif oleh 14 orang pelaku yang mengakibatkan kematian, pada 2 April 2016.

PHESI ESTER JULIKAWATI


Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis C`antik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak

Advertising
Advertising

Berita terkait

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

36 hari lalu

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

43 hari lalu

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho, akan menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun atas kasus pemerkosaan.

Baca Selengkapnya

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

53 hari lalu

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

55 hari lalu

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

Perkosaan kepada turis perempuan asal Spanyol di India mencoreng pariwisata di negara tersebut

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.

Baca Selengkapnya

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

5 Desember 2023

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

Hamas membantah tuduhan bahwa anggotanya melakukan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap warga Israel.

Baca Selengkapnya

Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

5 Desember 2023

Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

Israel dan Amerika Serikat mengklaim terjadinya perkosaan oleh Hamas terhadap sejumlah perempuan dalam serangan pada 7 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Pemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo

3 Oktober 2023

Pemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo

Denis Mukwege, dokter kandungan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2018, mencalonkan diri sebagai presiden Kongo dalam pilpres Desember

Baca Selengkapnya

PBB: Rusia Siksa Sejumlah Warga Ukraina Secara Brutal hingga Tewas

25 September 2023

PBB: Rusia Siksa Sejumlah Warga Ukraina Secara Brutal hingga Tewas

Metode penyiksaan yang dilakukan Rusia di sebagian wilayah Ukraina yang didudukinya sangat brutal hingga beberapa korbannya tewas

Baca Selengkapnya

Perkosa Anak 9 Tahun, Mantan Produser CNN Dihukum 19 Tahun Penjara

21 Juni 2023

Perkosa Anak 9 Tahun, Mantan Produser CNN Dihukum 19 Tahun Penjara

John Griffin, mantan produser televisi CNN, dihukum lebih dari 19 tahun penjara karena memperkosa anak perempuan berusia 9 tahun

Baca Selengkapnya