TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 50 seniman yang tergabung dalam kelompok Arek-arek Suroboyo menggelar tabur bunga di eks Markas Radio Bung Tomo, Jalan Mawar Nomor 10, Surabaya, Jumat, 6 Mei 2016. Mereka menunjukkan keprihatinannya terhadap cagar budaya yang berjasa membangkitkan semangat arek-arek Suroboyo pada masa kemerdekaan itu.
Para seniman ini menaburkan bunga satu per satu secara perlahan. Tabur bunga itu dilakukan tepat di depan pintu masuk yang saat ini sudah digembok oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya. Sepanjang pintu masuk itu tersebar bunga-bunga yang biasanya dipakai ketika berkunjung ke kuburan.
Baca: Pemkot Segel Eks Markas Radio Bung Tomo Setelah Dirobohkan
Koordinator aksi, Cak Oyot, mengatakan tabur bunga itu merupakan bentuk kedukaan yang luar biasa warga Surabaya. Terutama bagi arek-arek Suroboyo yang pernah memiliki sejarah di rumah tersebut. “Kami nelangsa melihat penghilangan cagar budaya yang sangat bersejarah ini,” kata Cak Oyot kepada wartawan seusai aksi.
Menurut dia, dari dalam rumah ini cikal bakal Kota Surabaya terjadi. Sebab, sang pahlawan Bung tomo selalu mengobarkan semangat perjuangan arek-arek Surabaya untuk terus maju dan melawan para penjajah kala itu. “Hanya dengan radio pemberontakan Bung Tomo, semangat arek-arek Suroboyo kembali terkobar untuk terus melawan dan melawan,” tuturnya.
Sayangnya, rumah tempat pengobar semangat itu sudah dirobohkan dan rata dengan tanah. Dia bersama teman-temannya mengaku sangat berduka. Oleh karena itu, dia bersama teman-temannya meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut pembongkaran cagar budaya ini. “Pelakunya harus dikenai sanksi,” ujarnya.
Baca: Rumah Bekas Tempat Pemancar Radio Bung Tomo Dirobohkan
Peserta aksi lainnya, Tita Santia, juga meminta kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan untuk terus memantau dan menyelesaikan penelitiannya. Termasuk, apabila bangunan ini harus direnovasi seperti semula. “Tapi tetap, nilai historikalnya itu sudah tidak ada,” katanya.
Tita mengusulkan supaya lahan seluas 15 x 30 meter itu diganti dengan monumen untuk mengingatkan perjuangan Bung Tomo. Alasannya, walaupun bangunan itu direnovasi dan dikembalikan seperti semula, sudah menghilangkan nilai sejarahnya. “Alangkah lebih baik jika dibangun monumen supaya generasi penerus paham sejarah," tuturnya.
Baca: Tim Cagar Budaya Trowulan Teliti Eks Markas Radio Bung Tomo
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita terkait
PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya
5 hari lalu
PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.
Baca SelengkapnyaPenataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan
8 hari lalu
Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.
Baca SelengkapnyaEri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha
11 hari lalu
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaPembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024
13 hari lalu
Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAkibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak
27 hari lalu
Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.
Baca SelengkapnyaIni Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin
47 hari lalu
Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.
Baca SelengkapnyaGratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini
19 Februari 2024
Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek
8 Februari 2024
Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya
Baca SelengkapnyaPemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik
6 Februari 2024
Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.
Baca SelengkapnyaMakam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya
26 Januari 2024
Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.
Baca Selengkapnya